JAKARTA - Gianluigi Buffon resmi kembali Parma. Kiper berusia 43 tahun ini menandatangani kontrak dua tahun di klub tempat ia berkarier saat masih remaja dan bertekad membawa Parma kembali ke Serie A.
Mengutip Football Italia, Rabu 23 Juni, Buffon ternyata menolak tawaran dari klub sekelas Barcelona demi bermain di Parma. Blaugrana menawarkan Buffon untuk menjadi pelapis Marc Andre Ter Stegen.
"Saya memiliki dua peluang, untuk memenangkan Liga Champions, tetapi tidak sebagai seorang protagonis. Saya telah menerima peran pengganti di Juventus karena ikatan dan persahabatan yang kuat yang saya miliki dengan semua orang di sana, tetapi saya tidak terlalu ingin melakukannya lagi selama dua tahun terakhir ini," ujar Buffon.
Ya, Buffon memang sangat mengidamkan trofi Liga Champions. Itu satu-satunya gelar yang belum bisa diraih Buffon hingga saat ini.
Buffon sempat pindah ke Paris Saint Germain (PSG) pada musim 2018-19. Di musim sebelumnya memang ia jarang tampil sebagai kiper utama, bersaing dengan Wojciech Szczesny.
Di PSG, Buffon berharap mampu membawa klub itu juara Liga Champions. Namun apa daya, mereka takluk dari Manchester United di fase 16 besar.
Ia pun kembali ke Juventus musim berikutnya (2019-20). Dua musim di La Vecchia Signora, namun gelar Liga Champions tak kunjung diraih Buffon.
Target terlalu optimis tapi masih realistis
Mungkin bukan takdir Buffon di kompetisi kasta tertinggi antar klub Eropa tersebut. Tiga kali sudah (2002-03, 2014-15, 2016-17), ia pernah membawa Juventus ke partai final Liga Champions, namun selalu gagal.
Di usianya yang sudah memasuki penghujung karier, Buffon sadar diri, dan lebih baik mematok target yang lain. Pindah ke Parma adalah hal yang tepat dan paling realistis.
BACA JUGA:
"Saya memiliki banyak kenangan, di atas semua motivasi dan harapan adalah untuk menulis beberapa halaman penting lagi dalam buku sejarah klub ini, dan saya tahu saya bisa melakukannya," kata Buffon.
"Itulah alasan utama saya kembali ke sini, bersama dengan 999 alasan lainnya! Saya merasakan emosi yang begitu kuat, karena reaksi emosional adalah satu-satunya cara untuk tetap tampil di level ini di usia saya," imbuhnya.
Dengan kematangan dan pengalamannya bermain di level tertinggi selama puluhan tahun, Buffon diprediksi bakal mejadi pilihan utama di Parma. Bermain secara reguler dan menampilkan kemampuan terbaiknya, ia berharap bakal menjadi bagian dari Tim Nasional (Timnas) Italia di Piala Dunia 2022 mendatang.
Memang, itu terlihat terlalu optimis dan Buffon mengakui itu. Karena menurutnya, bagian yang paling penting adalah mengakhiri karier di Parma pada usianya yang ke-45 di dua tahun mendatang.
"Ada proyek Timnas Italia yang berjalan dengan sangat baik sekarang, jadi saya tidak ingin mengganggu itu dengan cara apa pun. Saya seorang pemimpi dan orang yang sangat optimis, jadi tentu saja bermain di Piala Dunia lain akan menjadi tujuan yang luar biasa, tetapi tujuan saya adalah mencapai Juni 2023 dalam kondisi baik," jelas Buffon.
Buffon sudah memiliki 176 caps senior untuk Azzurri. Ia pernah merasakan juara Piala Dunia bersama Timnas Italia pada tahun 2006 silam.