Pelajaran yang Bisa Dipetik dari Pertandingan Atalanta Vs Juventus
Juventus (Twitter @juventusfcen)

Bagikan:

JAKARTA - Terlepas dari semua kesulitan dan ketidakpastian yang dihadapi tim baru-baru ini, Juventus mengamankan Coppa Italia ke-14 mereka dengan kemenangan 2-1 atas Atalanta.

La Dea sesungguhnya tampil lebih baik di babak pertama di mana tendangan Ruslan Malinovskyi sukses menggagalkan gol pembuka brilian Dejan Dulusevski.

Namun demikian, Bianconeri tampil kuat setelah jeda, dan memastikan kemenangan berkat gol Federico Chiesa.

Mari kita lihat tiga pelajaran yang bisa kita petik dari pertempuran Rabu malam seperti dilansir dari Juvefc.com.

Bukan tanpa perlawanan

Terlepas dari apakah Andrea Pirlo akan meninggalkan klub pada akhir musim atau tidak, pelatih rookie itu telah bekerja keras.

Sang juru racik merayakan ulang tahunnya yang ke-42 pada hari Rabu, dan menobatkannya dengan trofi kedua dalam karier mudanya. Dan saat peluit akhir dibunyikan, terlihat jelas betapa berartinya hal itu bagi dia.

Harus dikatakan bahwa Pirlo melakukan penyesuaian dengan baik selama jeda babak pertama. Terlihat dari penampilan para pemainnya yang jauh lebih baik pada babak kedua.

Jadi, mungkin, Pirlo tidak sepenuhnya gagal.

Masa Depan adalah saat ini

Di saat penggemar Bianconeri berharap Cristiano Ronaldo - atau mungkin Paulo Dybala - mencetak gol, Juventus justru menemukan protagonis lain di final.

Chiesa terpilih sebagai man of the match oleh penyelenggara setelah mencetak gol kemenangan. Tetapi, dengan gol spektakulernya dan kiriman assist lezat yang dibuatnya, Kulusevski tidak kalah pantas. 

Dan jangan lupa tentang kontribusi Weston McKennie dan Matthijs de Ligt.

Meskipun skuat ini masih membutuhkan penyesuaian besar, tetapi kehadiran sejumlah pemain muda berbakat sangat melegakan bagi para penggemar Bianconeri.

Satu tahun lagi

Sialnya untuk pasukan hitam dan putih, Gianluigi Buffon memainkan pertandingan terakhirnya dengan seragam Juventus pada Rabu.

Namun, para suporter masih berharap Giorgio Chiellini bertahan untuk satu musim lagi.

Sang kapten melakukan peralihan yang solid di pertahanan, dan potensi kepergiannya akan meninggalkan celah besar di lini belakang