Courtois, Stamford Bridge dan Hancurnya Sebuah Kontrak
Thibaut Courtois (Twitter @realmadrid)

Bagikan:

JAKARTA - Rabu malam waktu London atau Kamis dini hari WIB, Thibaut Courtois akan kembali ke tempat yang menjadi rumahnya selama empat tahun sekaligus kembali ke tempat terjadinya 'kejahatan' yang aneh.

Penjaga gawang Real Madrid itu berstatus pemain Chelsea selama tujuh tahun. Namun, ketika The Blues lolos ke final Liga Champions pada musim 2013/14, dia sedang dipinjamkan ke Atletico Madrid. 

Tujuh tahun telah berlalu sejak pertandingan itu, tetapi semua yang terlibat dalam pertemuan semifinal itu mengingatnya dengan sangat baik: Atletico, Chelsea, Courtois dan kemudian bos The Blues Jose Mourinho.

Penjaga gawang yang saat itu berusia 21 tahun dipinjamkan ke Atletico dari Chelsea dan mendapati dirinya berada di mata badai ketika kedua tim bertemu satu sama lain di semifinal Liga Champions.

Kedua klub sepakat bahwa pemain yang dipinjamkan tidak akan bisa bermain melawan klub induknya. Hubungan antara kedua tim sangat baik, bahkan ada pembicaraan tentang kemungkinan perpanjangan pinjaman untuk dua tahun lagi.

Namun, setelah undian semifinal, Diego Simeone mulai membuat keributan. Dia mengklaim bahwa tidak adil jika Atletico harus kehilangan salah satu starter reguler mereka di posisi kunci.

Atletico mengirim permintaan resmi ke Chelsea, yang lantas ditolak klub London. Tetapi, UEFA memiliki keputusan akhir dan mengizinkan Courtois untuk memainkan dua pertandingan melawan klub induknya.

UEFA mengklaim, klausul dalam kontrak itu ilegal dan bertentangan dengan fair play. Hasilnya, Los Colchoneros pun menyingkirkan Chelsea di semifinal.

Jose Mourinho, pelatih Chelsea pada saat itu, marah dengan keputusan UEFA yang mengizinkan Courtois bermain dan dia tidak dapat memahami bahwa seorang pemain dapat bermain melawan klub induknya, sesuatu yang biasanya tidak diizinkan di Liga Premier.

Setelah mencoba segala kemungkinan dan gagal, Chelsea memutuskan bahwa mereka tidak akan lagi membiarkan Courtois memperpanjang pinjamannya di Atletico.

Lebih jauh, Mourinho bahkan menolak untuk menerima sang pemain ke dalam skuatnya meskipun akhirnya Courtois menjadi andalan Mourinho juga saat menyabet gelar Liga Premier 2014-15.

Atletico menang 3-1 di Stamford Bridge setelah bermain imbang 0-0 di ibu kota Spanyol. Atleti kemudian menghadapi rival berat Real Madrid di final di Lisabon dan kalah 1-4.

Sekarang Courtois bermain untuk Real Madrid. Semua orang di klub Spanyol berharap kiper Belgia itu melakukan apa yang telah dia lakukan sebelumnya dan sekali lagi menang melawan Chelsea di semifinal Liga Champions.