JAKARTA - Carlo Ancelotti mengatakan dia tidak tahu apakah kekalahan Real Madrid dari Arsenal 1-2 pada leg kedua perempat final di Liga Champions, Kamis, 17 April 2025, dini hari WIB--yang menyebabkan juara bertahan tersingkir di babak perempat final--adalah pertandingan terakhirnya sebagai pelatih Los Blancos di turnamen tersebut.
Penalti Bukayo Saka di babak pertama berhasil ditepis oleh kiper Thibaut Courtois, sebelum dia membawa Arsenal unggul pada menit ke-65.
Vinicius Junior menyamakan kedudukan dua menit kemudian setelah kesalahan dari William Saliba. Namun, Gabriel Martinelli mencetak gol pada injury time dan membawa Arsenal melaju ke semifinal dengan agregat 5-1.
Ancelotti, yang memiliki kontrak hingga 2026, telah menghadapi kritik atas performa Real Madrid musim ini--termasuk dua kekalahan besar dari Barcelona--meskipun tim tersebut masih bersaing untuk memperebutkan gelar La Liga dan akan menghadapi Blaugrana di final Copa del Rey.
BACA JUGA:
"Saya tidak tahu," kata Ancelotti dalam konferensi pers selepas pertandingan, ketika ditanya apakah kekalahan di Bernabeu mungkin menjadi pertandingan Liga Champions terakhirnya bersama Real Madrid.
"Bisa jadi klub memutuskan untuk berubah. Bisa jadi tahun ini, atau tahun depan saat kontrak saya berakhir. Tidak masalah."
"Saat saya selesai di sini, satu-satunya hal yang bisa saya lakukan adalah berterima kasih kepada klub ini, bisa jadi besok, sebulan lagi, atau setahun lagi," ujarnya.
Ancelotti mengatakan bahwa ia tidak memikirkan kemungkinan mengundurkan diri musim panas ini, jika ia merasa telah membawa tim sejauh yang ia bisa.
Pelatih asal Italia itu mengakui bahwa Madrid--yang kalah telak 0-3 pada leg pertama di Emirates tengah minggu lalu-- memang pantas tersingkir.
Meski begitu, ia seharusnya mengatakan penalti di babak pertama--yang diberikan kepada Real Madrid karena pelanggaran Declan Rice terhadap Kylian Mbappe yang kemudian dibatalkan setelah pemeriksaan VAR--dapat mengubah hasil.
"Arsenal lebih baik dari kami. Penting untuk memiliki momen, yang mungkin saja berupa penalti yang mereka ambil dari kami."
"Itu mungkin telah mengubah dinamika pertandingan. Dalam hal sikap, tim hari ini memberikan segalanya."
"Namun, kami tidak selalu mampu melakukannya. Dibandingkan tahun lalu, kami kurang memiliki sikap kolektif," ujar Ancelotti.
Sementara itu, kiper Real Madrid, Thibaut Courtouis, mengatakan para pemain tidak memiliki masalah dengan Ancelotti dan menegaskan bahwa tidak ada keraguan tentang sang manajer.
"Terkadang Anda harus mengkritik diri sendiri. Kami adalah sebuah tim, tetapi terkadang mungkin kami harus bermain lebih sebagai sebuah tim dan kurang sebagai individu."
"Jika mereka menjaga dua kali Vini atau Kylian, itu berarti dua lawan satu. Itu mungkin berhasil sekali, tetapi tidak tiga, empat atau lima kali," ujar Courtois kepada Movistar.
Lebih lanjut, kiper asal Belgia itu juga mengamini penampilan The Gunners yang lebih baik ketimbang Real Madrid.
Dia secara khusus memuji pertahanan Arsenal, tetapi berpendapat Real Madrid kekurangan penyerang tengah alami seperti Joselu, yang mencetak dua gol dalam kemenangan dramatis tim di semifinal atas Bayern Munchen musim lalu sebelum hengkang musim panas lalu.
"Sulit untuk menemukan ruang. Kami melakukan banyak umpan silang, tetapi tahun ini kami tidak memiliki Joselu untuk memenangi duel tersebut, untuk menjadi penyerang tengah alami di lini depan."
"Kami harus mencari tahu apa yang dapat kami lakukan dengan lebih baik. Masih banyak musim yang tersisa," tutur Courtois.
Terlepas dari hasil itu, Real Madrid akan menjamu Athletic Bilbao di La Liga pada Minggu, 20 April 2025, dan kemudian Getafe pada pertengahan minggu, sebelum melawan Barcelona di final Copa del Rey pada 26 April 2025.