JAKARTA – Pebalap Yamaha, Fabio Quartararo, mengaku MotoGP 2024 sebagai perjalanan terbaiknya sekalipun hasil yang dia dapatkan tidak merepresentasikan pernyataaan tersebut.
Pebalap berkebangsaan Perancis tersebut menutup musim 2024 di posisi ke-13 klasemen akhir. Penampilan minor itu karena performa motor YZR-M1 yang kurang mengesankan.
Quartararo mengatakan bahwa terlepas dari hasil itu, musim 2024 membuatnya mampu mengeluarkan semua kemampuan terbaiknya dibanding musim sebelumnya.
"Dalam hal balapan, dalam hal bekerja dengan tim, saya pikir ini adalah (musim) terbaik," kata juara dunia MotoGP 2021 tersebut, seperti dilansir Crash.
Quartararo kembali menandatangani kontrak dengan Yamaha pada awal tahun ini setelah menolak kepindahan ke Aprilia, satu-satunya pabrikan selain Ducati yang sukses memenangi balapan pada musim 2024.
BACA JUGA:
Pebalap berusia 25 tahun ini mengakui bahwa dari segi hasil harus diakui masih merupakan yang terburuk. Namun, banyak sekali pelajaran yang bisa ia tuai dalam upaya mengendalikan motor.
"Tentu saja di dalam ada saat-saat di mana Anda benar-benar marah, tetapi itu dalam waktu yang sangat singkat. Namun, saya pikir cara kami bekerja tahun ini luar biasa," ujar dia.
Kemunduran yang signifikan dialami Yamaha setidaknya sejak paruh kedua musim 2022. Namun, sistem konsesi MotoGP yang diperbarui untuk tahun 2024 memungkinkan Yamaha meningkatkan potensi.
Quartararo mengakui bahwa konsesi telah menyelamatkan mereka. Menurutnya, andai sistem tersebut tidak ada maka musim 2024 bisa jadi jauh lebih buruk buat tim asal Jepang itu.
"Yang kurang adalah pebalap. Kami hanya punya dua. Cal (Crutchlow pebalap penguji Yamaha) mengalami cedera di lengan sehingga kami tidak punya pebalap penguji. Ini adalah masalah terbesar tahun ini," tutur Quartararo.
MotoGP 2025 nanti akan dihelat dalam 22 seri. Dimulai dari seri pertama pada 28 Februari 2025 sampai 2 Maret 2025 di Sirkuit Chang, Buriram, Thailand.
Thailand ditunjuk menjadi pembukaan menggantikan Qatar yang tengah direnovasi. Ini pertama kalinya balapan pembuka musim berlangsung di Asia Tenggara sejak Malaysia pada 1999.