Bagikan:

JAKARTA - Pandemi COVID-19 atau virus corona masih belum menunjukkan tanda-tanda bakal berakhir. Sejumlah agenda olahraga terganggu, jadwal pun berantakan. Tidak terkecuali tenis.

Kepala Eksekutif All England Lawn Tennis Club (AELTC) Richard Lewis mengatakan, Jumat, 3 April, tenis mungkin tak akan bisa memainkan satu pun turnamen sepanjang tahun ini. Tenis bisa menggelar lagi turnamen pada 2021. 

Lewis melanjutkan kemungkinan itu terjadi mengingat hampir semua turnamen lapangan tanah liat dan lapangan rumput tahun ini telah dibatalkan. Salah satunya, 

Wimbledon yang dibatalkan pada Rabu pekan sekaligus menjadi yang pertama kalinya sejak Perang Dunia Kedua.

Lewis yang akan mundur Juli nanti mengatakan bahwa dia masih berharap situasi bakal pulih dalam beberapa bulan ke depan sehingga turnamen lapangan semen atau hardcourt bisa digelar sebelum Amerika Terbuka mulai pada 24 Agustus nanti.

"Apa yang masih membuat saya optimistis - saya lebih sering tidak optimistis - masih berharap musim lapangan keras Amerika masih bisa digelar; Montreal, Toronto, dan lemudian Cincinnati," kata Lewis kepada The Guardian, melansir Tennis 365

"Saya tak menganggap tidak realistis untuk mengatakan bahwa mungkin tahun ini tidak ada lagi turnamen tenis. Tapi mari berharap Amerika Terbuka dan Roland Garros bisa digelar." 

Prancis Terbuka yang sedianya diadakan dari 24 Mei sampai 7 Juni, juga ditunda dan secara sepihak dimundurkan ke 20 September - 4 Oktober, satu pekan setelah Amerika Terbuka selesai.

Para pemain besar seperti juara delapan kali Roger Federer dan juara tunggal putri tujuh kali Serena Williams, mengungkapkan kekecewaan tak bisa bermain pada Wimbledon tahun ini.

Kedua petenis itu sudah berusia 38 tahun dan sudah mendekati akhir kariernya. Lewis mengharapkan keduanya masih mau turun di All England Club 2021.