Bagikan:

JAKARTA - Keluarga Arnault, pemilik LVMH yang membawahi banyak brand fesyen mewah dunia, berencana untuk memanfaatkan keahlian Jurgen Klopp sebagai bagian dari proyek ambisius untuk mengubah Paris FC menjadi kekuatan dalam sepak bola Perancis.

Pengambilalihan klub level kedua Perancis itu oleh keluarga Arnault membawa raksasa minuman berenergi Red Bull sebagai pemegang saham minoritas.

Klopp, mantan Manajer Liverpool, akan bergabung Red Bull sebagai Kepala Sepak Bola Global pada Januari 2024.

"Saya telah berbicara dengan Klopp beberapa kali. Dia sangat, sangat bersemangat untuk bekerja sama dengan kami," kata Antoine Arnault, putra miliarder Bernard Arnault.

Arnault berbicara pada Rabu, 20 November 2024, waktu setempat, dalam sebuah konferensi pers di tempat latihan tim, Orly, yang terletak 14 mil di selatan Paris.

"Kami tidak datang sendiri. Red Bull ada di sisi kami karena kami tahu apa yang kami kuasai dan apa yang tidak."

"Kami memiliki keterampilan manajemen, tetapi tidak ada dalam operasi sepak bola," kata Arnault.

Arnault menyoroti rencana untuk memanfaatkan perangkat Red Bull guna menyaring bakat sepak bola yang melimpah di wilayah Paris.

"Paris mungkin memiliki bakat terbaik di dunia, hanya menyaingi Sao Paulo. Perangkat data revolusioner Red Bull akan sangat membantu upaya pencarian bakat kami," katanya lagi.

Arnault juga menguraikan rencana untuk saham mayoritas keluarga.

"Ini adalah proyek keluarga yang kami mulai bersama saudara laki-laki dan perempuan saya."

"Kami pikir merupakan ide yang bagus untuk mencoba sesuatu yang lebih mendebarkan daripada kegiatan kami yang biasa. Sepak bola telah menjadi gairah saya sejak saya berusia 10 tahun," kata Arnault kepada wartawan dilansir ESPN.

Perusahaan induk keluarga Arnault, Agache, akan mengakuisisi 52 persen saham di klub, sementara Red Bull akan memegang 11 persen.

Arnault akan mewakili Agache di Dewan Direksi Paris FC. Sementara Presiden dan pemilik klub saat ini, Pierre Ferracci, akan mempertahankan 30 persen saham untuk saat ini.

Ia mengatakan pengambilalihan tersebut telah disetujui oleh Badan Liga Perancis, dengan kesepakatan yang diharapkan akan dirampungkan pada 29 November 2024.

Pada 2027, keluarga Arnault akan memegang sekitar 80 persen saham, dengan Red Bull meningkatkan kepemilikannya menjadi 15 persen di Paris FC.

Akuisisi tersebut menempatkan Paris FC sebagai pesaing potensial bagi Paris Saint-Germain, klub besar yang didukung Qatar. Namun, Arnault mengecilkan persaingan apa pun.

"PSG adalah klub yang saya cintai sejak saya berusia 12 tahun. Anda tidak akan pernah mendengar saya mengatakan sesuatu yang negatif tentangnya."

"Saya tidak mengesampingkan kemungkinan mendukung dua klub di ibu kota," ujarnya lagi.

Arnault menggambarkan proyek tersebut sebagai upaya jangka panjang untuk mengangkat tim putra dan putri Paris FC menuju kesuksesan tingkat atas.

Ferracci, yang telah memimpin Paris FC sejak 2012, menekankan pentingnya pertumbuhan berkelanjutan bagi klub.

"Ada masalah kedaulatan dalam sepak bola. Jika Paris FC dapat menonjol dengan investasi Perancis, itu akan menjadi hal yang sangat baik," kata Ferracci, mengacu pada dominasi kepemilikan asing di klub-klub Perancis.

Didirikan pada 1969, Paris FC belum mencapai kesuksesan yang signifikan. Tahun ini, mereka memimpin klasemen Ligue 2 dengan lebih dari separuh musim tersisa.

Tim putri mereka berkompetisi di liga papan atas Perancis dan Liga Champions Putri.

"Kami tidak melakukan ini untuk menghasilkan uang. Kami ingin memberikan pengalaman emosional bagi para penggemar."

"Kami sangat terinspirasi oleh Olimpiade dan dampak positifnya. Meskipun kami tidak terbiasa membuang-buang uang, kami akan berupaya mencapai keseimbangan finansial," ujar Arnault.