JAKARTA - Dusan Vlahovic baru-baru ini mengakui bahwa ia merasa lebih mudah bermain untuk Serbia daripada Juventus.
Meskipun menjadi pencetak gol terbanyak Juventus musim ini dengan sembilan gol dalam 16 penampilan, Vlahovic mengalami pasang-surut dan kesulitan untuk tampil konsisten di bawah pelatih baru Thiago Motta.
Klaim terbarunya dari tempat latihan Serbia telah memicu spekulasi tentang hubungan yang kurang ideal dengan manajer baru Juventus tersebut.
Bianconeri menyadari bahwa penyerang 24 tahun itu sedang menghadapi masalah di dalam dan luar lapangan.
Selain soal penampilan, Juventus melihat adanya masalah potensial lainnya di luar lapangan mengingat sang striker memiliki sisa kontrak kurang dari dua tahun di Allianz Stadium.
Bukan rahasia lagi bahwa raksasa Serie A ingin memperpanjang kontrak striker Serbia tersebut. Hanya saja, mereka membutuhkan sang striker untuk menerima pemotongan gaji.
BACA JUGA:
Soalnya, gaji tahunan Vlahovic telah meningkat menjadi 12 juta euro untuk masing-masing dari dua musim terakhir kontraknya.
Negosiasi antara kedua belah pihak masih tertunda. Seperti yang dilaporkan Gazzetta, Bianconeri harus mempertimbangkan masa depan Vlahovic dalam beberapa bulan mendatang.
Tanpa perpanjangan kontrak, penjualan di bursa transfer musim panas tidak akan terelakkan.
Juventus tentu ingin menghindari masalah serupa yang menyebabkan penjualan Federico Chiesa ke Liverpool dengan biaya transfer rendah musim panas lalu.
Chiesa kala itu memiliki sisa kontrak kurang dari setahun di Allianz Stadium.
Menurut Gazzetta, Juventus juga dapat mempertimbangkan tawaran besar di bursa transfer Januari 2025 untuk Vlahovic asalkan mereka dapat menemukan pengganti yang berharga di tengah musim.
Sementara itu, pertandingan di Serie A berikutnya terbilang tak mudah. Juventus akan bertandang ke markas AC Milan, San Siro, pada 24 November 2024.