Bagikan:

JAKARTA - Simone Inzaghi baru saja dikaitkan sebagai kandidat kuat pengganti Erik ten Hag sebagai Manajer Manchester United.

Ketika namanya sedang digadang-gadang, Inzaghi malah tersandung kasus dugaan kekerasan, intimidasi, dan kriminal lainnya.

Manajer Inter Milan itu kini sedang diperiksa pihak kepolisian terkait dugaan hubungan dengan kelompok ultras, We Are Milano.

Inzaghi dilaporkan mendapat panggilan kepolisian pada Rabu, 9 Oktober 2024, dengan tuduhan kekerasan, intimidasi, dan kegiatan kriminal lainnya yang melibatkan ultras tersebut.

Dokumen kasus tentang penyelidikan tersebut juga menyeret sejumlah nama pejabat dan pemain top.

Menurut ANSA, nama terkenal yang dipanggil kepolisian selain Inzaghi ialah Wakil Presiden Inter Javier Zanetti, mantan bek Milan Skriniar, dan kapten AC Milan Davide Calabria. Ultra AC Milan juga masuk dalam penyelidikan.

Sejauh ini, penyelidikan tersebut telah menyebabkan 19 penangkapan. Inter dan AC Milan kini harus membuktikan bahwa mereka tidak memiliki hubungan dengan ultras, khususnya dalam hal penjualan tiket. Jika gagal membuktikan, mereka akan ditempatkan dalam peradilan administrasi.

Sementara itu, dokumen pengadilan menyebut ada dugaan pemberian tiket kepada orang-orang yang menjadi anggota organisasi kriminal dan kemudian menjualnya kembali dengan harga yang sangat tinggi.

Penyidik ​​mengklaim adanya hubungan antara Inter dan kelompok ultras We Are Milano. Anggota kelompok tersebut diduga telah diizinkan masuk ke San Siro tanpa tiket selama bertahun-tahun setelah tindakan intimidasi yang kuat terhadap pengurus.

Ada juga tuduhan bahwa para pemimpin ultras tersebut, seperti Marco Ferdico yang ditangkap, bertemu Skriniar dan melakukan kontak dengan Inzaghi.

Tuduhan tersebut mencakup klaim bahwa Ferdico mendesak Inzaghi untuk berbicara dengan klub atau Presiden Giuseppe Marotta untuk mengamankan 200 tiket final Liga Champions tahun lalu.

Para investigator menduga Inzaghi berjanji akan membahas masalah tersebut dengan para petinggi klub.

Inter dituduh memberikan bantuan kepada anggota kelompok penggemar Curva Nord, tetapi laporan tersebut menegaskan bahwa mereka dipaksa untuk melakukannya.

Hakim investigasi, Milan Domenico Santoro, juga menegaskan bahwa situasinya belum berubah hingga hari ini meskipun dokumen pengadilan sebagian besar berkaitan dengan tahun 2019 dan 2020.