JAKARTA - Manajer Erik ten Hag santer dikabarkan segera diberhentikan. Pelatih Inter Milan Simone Inzaghi menjadi salah satu kandidat yang menggantikan Ten Hag. Namun Inzaghi menolak tawaran tersebut dan memilih bertahan di Inter.
Ten Hag sudah tidak bisa dipertahankan. Internal klub sebelumnya masih mendukung Ten Hag usai membawa MU memenangi Piala FA. Keputusan klub mengizinkan Ten Hag membeli pemain meski diberi syarat harus berusia di bawah 25 tahun menjadi sinyal bentuk dukungan terhadap eks pelatih Ajax Amsterdam ini.
Terutama dari sikap Sir Jim Ratcliffe, pemilik saham minoritas klub namun berperan besar dalam menentukan siapa yang boleh dibeli Ten Hag dan siapa saja yang dilego. Ratcliffe pun menahan diri tidak memecat Ten Hag. Apalagi, Gareth Southgate, eks manajer tim nasional Inggris menepis rumor dirinya bakal menangani The Red Devils.
Namun kinerja Ten Hag yang tak kunjung membaik menjadikan posisi dia sudah sulit dipertahankan. Tim sama sekali tak menunjukkan kebangkitan dan kemampuan bersaing di papan atas. Jangankan bersaing dengan tim-tim yang sedang menanjak seperti Tottenham Hotspur, Chelsea atau Aston Villa yang lebih konsisten, Bruno Fernandes dkk tetap kesulitan menghadapi Brighton and Hove Albion.
Bahkan level MU masih satu atau dua tingkat di bawah Manchester City, Liverpool dan Arsenal. Ten Hag sendiri memberi alasan timnya belum siap begitu kompetisi Premier League Inggris digulirkan. Apa yang menjadi ucapan dan prediksi pria Belanda ini menjadi kenyataan.
Liverpool membantai MU 3-0 di kandang sendiri di Old Trafford. Kekalahan dari rival abadi dalam the North West Derby yang mempermalukan fans MU. Mimpi buruk itu ternyata belum usai. Kali ini giliran Tottenham yang menghabisi MU juga dengan skor tiga gol tanpa balas di Old Trafford.
Ironisnya, Tottenham tidak turun dengan tim terbaik karena kapten Son Heung-min dan Richarlison absen. Bahkan manajer Ange Postecoglou menyebut Tottenham seharusnya mencetak lebih banyak gol di laga itu.
Performa MU di Liga Europa pun sama sekali tak meyakinkan. Mereka tak mencerminkan sebagai pemegang rekor juara Liga Premier dan sudah tiga kali memenangi Liga Champions.
Bagaimana tidak, di kandang sendiri, MU pun tak mampu mengalahkan Twente dan hanya bisa imbang -1. Saat menghadapi Porto, MU sudah unggul 2-0 tetapi lawan bisa membalikkan keadaan menjadi 3-2. Beruntung ada bek Harry Maguire yang menyelamatkan MU dengan mencetak gol di menit terakhir.
Pencapaian buruk itu karena tak pernah menang selama empat laga terakhir sudah menjadi alasan kuat bagi klub untuk memecat Ten Hag. Apalagi, dirinya diprediksi sulit membangkitkan MU karena pada laga selanjutnya mereka bertemu Villa di Villa Park, Minggu, 6 Oktober 2024 malam WIB. Villa bakal tak sulit menghabisi rivalnya. Bila kalah di laga away itu, Ten Hag bakal lebih cepat dipecat.
Sebuah sumber di internal klub membeberkan kepada Tancredi Palmeri, jurnalis olahraga Italia yang juga pengamat transfer pemain dan pelatih di sepak bola Eropa. Palmeri mengungkapkan Ratcliffe sendiri yang langsung memimpin pertemuan petinggi klub membahas nasib Ten Hag.
Bahkan Palmeri menyebut MU dalam 'situasi panik' karena hendak memecat sang manajer secara tergesa-gesa. Pasalnya pemecatan bakal dilakukan saat jeda kompetisi atau pekan depan.
Meski demikian sejumlah nama lawas tetap beredar seperti Thomas Tuchel, Southgate, Mauricio Pochettino yang saat ini sudah melatih timnas Amerika Serikat dan Roberto Di Zerbi. Selanjutnya ada Kieran McKenna, Thomas Frank, Marco Silva hingga Massimiliano Allegri yang mendapat dukungan dari sang legenda Sir Alex Ferguson.
Terakhir, Inzaghi menjadi kandidat anyar. Bahkan MU sudah menghubungi adik Filippo Inzaghi yang sukses membawa Inter meraih Scudetto dan ke final Liga Champions 2023 sebelum dikalahkan Manchester City 1-0. Namun Inzaghi langsung menolak tawaran itu.
BACA JUGA:
"Situasi panik di internal Manchester United karena inginsegera melakukan pergantian manajer saat jeda kompetisi," kata Palmeri seperti dikutip The Sun.
"Manchester United sudah memberikan penawaran kepada Simone Inzaghi untuk mengambil alih [tim] saat jeda kompetisi. Namun Inzaghi tegas menolak," ucapnya.
Inzaghi menjadi target MU karena kinerjanya yang tetap memuaskan di Inter. Dirinya membawa Nerazzurri menahan Man City 0-0 di pertandingan Liga Champions. Terakhir, Inter menghajar Red Star Belgrade 4-0.