YOGYAKARTA - PON Aceh-Sumut yang merupakan pesta olahraga yang seharusnya menjadi ajang unjuk gigi para atlet terbaik bangsa justru ternodai oleh berbagai permasalahan. Lantas masalah yang terjadi di PON Aceh apa saja?
PON Aceh-Sumut tidak hanya gagal memberikan pengalaman bagi para atlet, namun juga berdampak buruk pada reputasi Indonesia selaku penyelenggara event olahraga berskala besar.
Masalah yang Terjadi di PON Aceh Apa Saja?
-
Konsumsi Tidak Layak
Kehebohan muncul baru-baru ini di media sosial terkait menu makan panitia pelaksana PON XXI di Kabupaten Karo. Video yang beredar memperlihatkan adanya keluhan mengenai porsi makan yang dinilai tidak memadai, salah satunya terkait menu tempe.
Menanggapi hal ini, Ketua Panwasrah PON XXI Aceh-Sumut, Mayjen Purn Suwarno, menyatakan keraguannya terhadap kebenaran informasi tersebut. Suwarno menegaskan bahwa tidak mungkin panitia hanya diberikan sepotong tempe sebagai menu makan.
Tidak hanya soal menu tempe, terdapat sebuah video yang viral di media sosial menghebohkan publik. Video tersebut memperlihatkan isi kotak makan atlet PON yang dinilai tidak sesuai dengan standar makanan atlet..
Dalam video, terlihat kotak makan berisi roti dan santan kemasan. Namun, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) telah membantah kebenaran video tersebut.
-
Komunikasi Konsumsi Tidak Cair
Dilansir dari Antara, sebagai penyedia konsumsi resmi PON XXI, PT Aktifitas Atmosfir mengakui adanya kendala komunikasi yang signifikan di awal penyelenggaraan. Sistem pemesanan makanan yang kurang efektif menjadi salah satu faktor utama.
"Misalnya, seringkali kami menerima pesanan sangat mepet, bahkan tengah malam," ungkap Chepta Hermana, GM PT Aktifitas Atmosfir. Kendala ini berdampak pada kualitas layanan yang diberikan.
BACA JUGA:
-
Pemukulan Wasit
Kehebohan mewarnai gelaran PON tahun ini bukan hanya soal masalah konsumsi makanan. Kekerasan juga terjadi di lapangan saat wasit Eko Agus Sugih Harto dipukul oleh seorang pemain usai memberikan keputusan penalti.
Baca juga artikel yang membahas Profil Eko Agus Sugiharto, Wasit Asal Sumsel yang Dapat Bogem Mentah Saat Pertandingan PON
Keputusan wasit tersebut dianggap menguntungkan untuk tim Aceh dalam pertandingan melawan Sulawesi Tengah. Insiden tersebut terjadi di Stadion Dimurthala Banda Aceh pada Sabtu malam.
Terdapat sejumlah keputusan wasit Eko Agus dalam pertandingan tersebut yang dinilai tidak adil dan memicu reaksi keras dari pemain.
Adapun beberapa keputusan kontroversial yang diambil Eko Agus, seperti tidak memberikan penalti pada menit ke-45+6 dan memberikan kartu kuning serta merah kepada Wahyu dalam waktu singkat.
Puncaknya, Eko Agus harus menerima tindakan indisipliner dari pemain saat berusaha memberikan penalti kembali untuk Aceh pada menit ke-90+6.
-
Jendela Copot
Kemudian saat pertandingan basket 3x3 PON sedang berlangsung, sebuah jendela berukuran 1,5 x 4,5 meter di GOR Harapan Bangsa tiba-tiba copot akibat terjangan angin kencang.
Insiden jendela tersebut kemudian jatuh menimpa beberapa penonton, dan mengakibatkan tiga orang mengalami luka serius. Sementara itu, Menpora RI, Dito Ariotedjo, telah mengunjungi lokasi kejadian dan membenarkan adanya korban luka.
-
Atap Ambruk
Sejak Selasa pagi, 17 September 2024, wilayah Aceh, khususnya Banda Aceh dan Aceh Besar, diguncang hujan deras disertai angin kencang. Musibah ini berdampak pada salah satunya venue menembak di Lapangan Tembak Rindam Iskandar Muda Mata Ie, Aceh Besar.
Atap venue yang tidak mampu menahan derasnya hujan dan angin kencang tersebut ambruk, hingga menyebabkan genangan air di area pertandingan. Video berdurasi 31 detik yang beredar luas di media sosial merekam detik-detik dramatis saat atap runtuh dan sejumlah orang yang tengah berteduh di dalam gedung panik menyelamatkan diri.
Selain Masalah yang Terjadi di PON Aceh Apa Saja, ikuti artikel-artikel menarik lainnya juga ya. Ingin tahu informasi menarik lainnya? Jangan ketinggalan, pantau terus kabar terupdate dari VOI dan follow semua akun sosial medianya!