Bagikan:

JAKARTA - Performa gemilang Endrick, striker muda Real Madrid, saat menang 3-1 atas VfB Stuttgart di Liga Champions mengundang pelatih Carlo Ancelotti memberi pujian. Namun Ancelotti mengaku tak kaget saat Madrid mengalami kesulitan mengalahkan rivalnya meski bermain di kandang sendiri di Stadion Santiago Bernabeu.

Madrid sama sekali tak menunjukkan penurunan saat Ancelotti melakukan pergantian pemain. Sebaliknya, Madrid tetap bermain kencang dan menekan lawan saat Endrick masuk menggantikan Jude Bellingham di menit 80.

Bahkan Madrid akhirnya berhasil memecah kebuntuan dengan mencetak dua gol dalam duel yang digelar pada Rabu, 18 September 2024 dini hari WIB. Laga yang sempat diperkirakan imbang dimenangkan Madrid setelah ada tambahan gol dari Antonio Rudiger dan Endrick di injury time.

Endrick di usianya yang masih 18 mencetak rekor sebagai pemain termuda Madrid yang membobol gawang lawan di Liga Champions. Performa gemilang striker timnas Brasil ini menjadikan Ancelotti tak segan memujinya.

"Dia bisa melakukan apa yang tidak bisa dilakukan pemain lain. Dia sosok yang berani. Saat mendapat peluang terakhir di pertandingan, dia bisa mendapatkan solusi terbaik untuk memaksimalkan. Dia sangat yakin bakal mencetak gol dan bisa melakukannya," kata Ancelotti seperti dikutip laman UEFA.

"Situasinya memang rumit karena ada Vinicius [Junior] dan Rodrygo di sayap yang dalam posisi terbuka. Jadi tiga lawan satu. tetapi dia mengambil keputusan yang bagus dan tepat meski dalam situasi sulit," ujarnya.

"Dia memiliki talenta yang menjadi mimpi setiap striker. Talenta bermain efektif dan menentukan. Anda bisa melihat dia memang punya keistimewaan yang saya sendiri tak pernah menyaksikannya. Dia juga sangat kuat dan tendangannya sangat kencang," ucap Ancelotti lagi.

Di laga itu, Madrid yang berstatus juara bertahan mengalami kesulitan menghadapi Stuttgart yang bermain ngotot sampai akhir. Madrid memang unggul lebih dulu melalui Kylian Mbappe. Namun Stuttgart mampu menyamakan kedudukan melalui striker Denis Undav.

Saat laga diperkirakan imbang 1-1, Rudiger sukses membobol gawang Stuttgart. Selanjutnya, Endrick mengubah skor menjadi 3-1 yang bertahan sampai akhir.

Meski mengalami kesulitan, namun Ancelotti tak kaget Madrid harus bekerja keras menghadapi Stuttgart. Bahkan kiper Thibaut Courtois harus jatuh bangun menyelamatkan gawangnya. Menurut pelatih yang pernah menangani Juventus dan AC Milan ini tidak ada pertandingan yang mudah di Liga Champions.

"Bila orang beranggapan kami bakal menang mudah, mereka salah besar. Saya sudah menangani lebih dari 200 pertandingan di Liga Champions. Saya tak ingat apakah ada satu pertandingan saja yang mudah," kata Ancelotti.

"Tak ada yang lebih dari Real Madrid yang selalu mengalami kesulitan untuk memenangkan Liga Champions. Selain itu, kami juga masih mencari formulasi terbaik untuk tim ini," ujarnya.

"Kami memang bermain cukup bagus, tetapi kami mengawalinya dengan buruk. Mereka [Stuttgart] bisa menekan kami dan menang dalam perebutan bola. Namun yang penting kami menang pada akhirnya," kata Ancelotti.