Bagikan:

JAKARTA – Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) akan memberikan bantuan jika atlet-atlet penerima bonus Olimpiade Paris 2024 membutuhkan tenaga ahli untuk mengelola keuangan mereka.

Ketua Umum FPTI, Yenni Wahid, mengatakan bahwa uang dalam jumlah besar harus dikelola dengan sebaik mungkin oleh yang pemilik agar tidak sia-sia belaka.

"Kepada semua penerima hadiah, kalau membutuhkan, kami akan siapkan financial planner atau perencana keuangan untuk bisa mengelola keuangannya dengan lebih baik," ujar Yenny.

Panjat tebing total mengirim sebanyak empat atlet ke Paris 2024 dan berhasil membawa pulang satu medali emas melalui atlet Veddriq Leonardo dari nomor speed putra.

Prestasi tersebut membuat atlet asal Pontianak ini diguyur bonus sebesar Rp6 miliar. Bonus tersebut sudah diberikan secara simbolis oleh Presiden Joko Widodo pada Kamis, 15 Agustus 2024, pagi di Istana Negara, Jakarta.

Yenny menegaskan bahwa selama masa produktif, atlet-atlet perlu mengumpulkan dan mengatur keuangan mereka dengan sebaik mungkin untuk investasi ketika pensiun nanti.

"Ketika mereka nanti sudah pensiun, mereka bisa tetap hidup dengan nyaman dari hasil pendapatannya di masa-masa produktif. Tugas FPTI salah satunya menyiapkan hal itu," kata dia.

Pada tahun ini, Pemerintah juga memberikan bonus besar kepada atlet-atlet yang tidak membawa pulang medali sebagai bentuk apresiasi atas kerja keras mereka.

Atlet-atlet yang tidak membawa pulang medali akan menerima Rp250 juta. Total ada 26 atlet yang masing-masing akan mengantongi bonus tersebut.

Dari panjat tebing, tiga atlet yang akan menerima apresiasi tersebut adalah Rahmad Adi Mulyono, Rajiah Salsabillah, serta Desak Made Rita Kusuma Dewi.

Satu medali dari Paris ini sebenarnya meleset dari target yang ingin dicapai FPTI. Mereka berangkat ke Olimpiade Paris 2024 dengan keinginan mendapat setidaknya dua medali.