Bagikan:

JAKARTA - Bentrok Belanda vs Inggris tinggal menunggu hitungan jam. Laga semifinal Euro 2024 itu akan sepak mulai pukul 02.00 WIB di Westfalenstadion, Dortmund.

Menariknya, sebelum laga berlangsung, Manajer Inggris, Gareth Southgate, mengungkapkan rahasia bahwa dia sudah lama mengagumi Ronald Koeman dan Belanda.

Sewaktu aktif bermain, Southgate memang tak pernah berjumpa Koeman karena beda generasi. Namun, arsitek Inggris itu menyaksikan permainan Koeman ketika sedang meniti karier pesepak pola.

Dia mengidolai pelatih 61 tahun secara permainan, termasuk penampilan Belanda secara keseluruhan.

"Mereka (Belanda) memainkan sepak bola yang luar biasa pada tahun 70 dan 80-an. Mereka berada di dua final Piala Dunia (1974 dan 1978) dan memenangi Euro (1988). Saya suka menonton Belanda."

"Ronald Koeman adalah pemain yang sangat saya kagumi. Kami benar-benar melihat bek tengah melangkah keluar dengan bola dan memberikan umpan ke sekeliling lapangan dengan cara seperti itu."

"Kami melihat hal itu lebih sering terjadi di sepak bola Inggris saat ini. Namun, hal itu menjadi unik ketika saya tumbuh dewasa."

"Saya sangat mengagumi Belanda. Mereka memiliki populasi yang cukup kecil, tapi budaya sepak bola mereka selama beberapa dekade sangat baik," ujar Southgate.

Southgate, yang juga berposisi sebagai pemain belakang dan bisa menjadi gelandang, pernah memberikan penampilan terbaik untuk Inggris ketika menghadapi Belanda.

Three Lions menang 4-1 atas De Oranje pada Euro 1996. Kemenangan tersebut dianggap sebagai penampilan terbaik Inggris di turnamen besar kala itu.

Kini, Southgate berharap memori manis itu kembali terulang kala Inggris berjumpa Belanda di semifinal Euro 2024.

Dia sangat percaya diri anak asuhnya meningkat pesat dari penampilan di fase grup.

"Kami terlihat lebih sehat sekarang untuk menatap semifinal, lebih seperti apa yang kami harapkan dalam sejarah Inggris."

"Namun, ada banyak negara yang telah memenangi Euro dan kami belum. Kami ingin memperbaikinya dan memperbaiki keseimbangan itu," tutur Southgate.

Keyakinan manajer 53 tahun itu tak lepas dari kerja kerasnya selama delapan tahun menukangi Three Lions. Dia memberi dampak positif dalam peningkatan mentalitas skuadnya.

Sebelum Southgate hadir pada 2016, Inggris tak pernah punya mental untuk mengejar gelar juara di turnamen besar (Piala Dunia dan Euro).

Namun, kondisi itu sudah ditinggalkan. Inggris punya mentalitas untuk menjadi juara.

Terlepas dari itu, duel Belanda vs Inggris diprediksi akan menyajikan permainan terbuka.

Belanda sudah menunjukkan gaya tersebut sejak fase grup. Tak heran, Virgil van Dijk dan kolega bisa mencetak sembilan gol hingga perempat final, tapi kebobolan lima gol.

Sementara Inggris tampil lebih rapat. Karena penguatan di sektor defensif, sisi penyerangan mereka terlihat minim kontribusi. Tercatat, Three Lions mengemas lima gol sampai delapan besar dan kebobolan tiga gol.

Penampilan Inggris yang lebih kolektif dalam bertahan itu menuai kritik, khususnya untuk lini ofensif.

Namun, hal itu justru akan menjadi bumerang bila Belanda meremehkan lini serang Three Lions.

Permainan terbuka De Oranje menyisakan cela bahwa mereka kurang memerhatikan sisi defensif. Inggris bisa memberi hukuman karena sejatinya lini depan mereka masih tajam jika pertahanan lawan tak solid.