JAKARTA - Babak semifinal Euro 2024 akan menyajikan pertandingan panas sarat gengsi antara Belanda vs Inggris di Stadion Signal Iduna Park pada Kamis, 11 Juli 2024, pukul 02.00 WIB.
Bagi Belanda, perjalanan mereka hingga sampai ke babak semifinal bisa dibilang tak mulus. Pasalnya, pada fase grup, De Oranje tampil inkonsisten.
Mereka sempat menang atas Polandia (2-1) di laga pertam, tapi kemudian imbang tanpa gol saat lawan Perancis dan kalah dari Australia (2-3).
Meski begitu, Belanda beruntung lolos ke babak 16 besar dengan menduduki tangga teratas di jalur peringkat ketiga terbaik.
Pada babak 16 besar, penampilan Belanda mulai meningkat. Mereka menekuk Rumania 3-0 untuk melangkah ke perempat final.
Terbaru, De Oranje berhasil comeback di perempat final saat melawan Turki. Sempat tertinggal pada menit ke-35, Belanda memborong dua gol di babak kedua dalam kurun enam menit untuk memastikan tiket semifinal.
BACA JUGA:
Sukses melangkah ke semifinal Euro menjadi pencapaian perdana yang diraih De Oranje sejak terakhir kali mampu meraihnya pada edisi 2004.
Menghadapi Inggris di semifinal bukan perkara mudah. Belanda mesti banyak berbenah, terutama soal inkonsistensi di sektor penyelesaian akhir.
Padahal, pasukan Ronald Koeman punya banyak senjata untuk merepotkan pertahanan lawan, sebut saja kualitas umpan silang, pertukaran posisi cepat, dan tembakan dari jarak jauh.
Terlebih, Koeman kerap menurukan starter yang itu-itu saja. Artinya, kekompakan skuad sudah tak diragukan.
Tak heran, sang pelatih kemungkinan besar mempertahankan susunan pemain yang sama saat perempat final Euro 2024.
Koeman bisa menyertakan lagi Steven Bergwijn atau Jeremie Frimpong yang biasanya bermain sebagai bek sayap kanan. Donyell Malen yang sudah mencetak dua gol bisa jadi pilihan ketika ia menerapkan skema 4-2-3-1 yang fleksibel didukung kehadirian Xavi Simons, Memphis Depay, dan Cody Gakpo.
Deretan pemain itu bakal menyalakan alarm bahaya Inggris. Setali tiga uang, inkonsistensi juga menjadi isu utama Three Lions.
Pasukan Gareth Southgate memang menjadi pemuncak Grup C. Namun, mereka sangat minim dalam konversi peluang menjadi gol.
Mereka cuma mencetak dua gol sepanjang fase grup dengan satu kemenangan dan dua seri.
Pada babak 16 besar, Inggris hampir kalah dari Slovakia. Gol Jude Bellingham pada injury time babak kedua menyelamatkan muka Three Lions.
Mereka akhirnya mengamankan tiket ke perempat final setelah Harry Kane membuat gol kemenangan pada babak tambahan pertama.
Kehadiran pemain-pemain yang membuat nilai skuad Inggris menjadi termahal di Euro 2024 tak menjamin mereka tampil meyakinkan.
Mereka lagi-lagi hampir tersingkir di perempat final saat menghadapi Swiss. Tertinggal lebih dulu, Three Lions mencetak gol penyama kedudukan melalui Bukayo Saka.
Gol itu membawa Inggris adu peruntungan di babak adu penalti. Dewi Fortuna masih menyelimuti pasukan Southgate berkat kemenangan 5-3 di adu penalti.
Penampilan kurang meyakinkan Inggris bisa dipengaruhi faktor keras kepala Southgate. Sang manajer minim variasi taktik dan menurunkan komposisi pemain yang jadi favoritnya saja sejak awal.
Dia menampik masukan dari Jurgen Klinsmann untuk mencoba memainkan dua striker langsung demi memperbanyak opsi mencetak gol.
Karena itu, ada kans besar Southgate kembali memakai taktik seperti laga-laga sebelumnya. Paling-paling, dia cuma merotasi pemain yang terkena akumulasi atau masalah kebugaran.
Three Lions punya kesempatan untuk menapaki final keduanya di Euro sejak edisi 2020.
Masalahnya, Belanda bukan tim yang ramah buat Inggris. Mereka sudah merasakan tujuh kekalahan, sembilan kali seri, dan hanya menang kontra De Oranje sebanyak enam kali.
Kemenangan terakhir Inggris di turnamen besar resmi terjadi di Euro 1996. Ketika itu Three Lions menang telak 4-1.
Belanda sama saja. Mereka terakhir kali menekuk Inggris di turnamen besar resmi ialah pada Euro 1988 dengan skor 2-0.
Sebetulnya, kedua tim sering bertemu, tapi hanya pertandingan kelas Kualifikasi Piala Dunia dan Persahabatan. Perjumpaan terbaru terjadi di UEFA Nations League pada 2019 ketika Belanda menang 3-1.
Menariknya, duel ini merupakan pertarungan tim pemburu kejayaan. Inggris dan Belanda memang tim yang suka ikut serta di turnamen-turnamen besar, tapi sering kandas sebelum sampai puncak.
Menilik dua turnamen besar (Piala Dunia dan Euro), keduanya boleh dibilang menjadi tim pesakitan.
Belanda tidak pernah menjuarai Piala Dunia dan cuma sekali menjadi jawara Euro pada 1988. Bahkan, De Oranje cuma sekali sampai final di Euro sejak ikut serta pada 1976.
Sementara, menapaki semifinal Euro 2024 merupakan pencapaian keempat Belanda di turnamen ini setelah 1992, 2000, dan 2004.
Nasib Inggris pun senada. Kebalikannya, Three Lions tak pernah menjuarai Euro dan cuma satu kali menapaki partai final sejak keikutsertaan pada 1968.
Satu-satunya laga final yang berhasil diinjak Inggris ialah pada edisi 2020. Ketika itu, mereka harus puas menjadi runner-up setelah kalah melawan Italia.
Meski demikian, Inggris pernah menjuarai Piala Dunia 1966. Itu merupakan trofi besar satu-satunya buat Three Lions.
Sudah lama sekali kedua tim memburu gelar turnamen besar, tapi tidak pernah kesampaian. Makanya, duel ini menarik untuk mencari yang terbaik dari dua pemburu kejayaan.
Pekerjaan rumah yang serupa, yaitu soal penyelesaian akhir, membuat laga diprediksi berakhir imbang hingga waktu normal. Kans sampai babak adu penalti pun besar.