Bagikan:

JAKARTA – Lifter Indonesia Rizki Juniansyah tidak mengkhawatirkan darurat keamanan yang belakangan menghantui perhelatan Olimpiade Paris 2024.

Multievent terbesar dunia itu akan berlangsung pada 26 Juli sampai 11 Agustus 2024. Ancaman teror pun belakangan ini terus muncul.

Rizki mengatakan bahwa ihwal keamanan sama sekali tidak mengusik mentalnya. Selain itu, ia juga percaya tuan rumah bakal mempersiapkan semuanya dengan baik.

"Saya tidak memikirkan (ancaman keamanan) itu. Kami datang ke sana untuk fokus bertanding saja. Saya yakin dengan (keamanan yang dijamin) tuan rumah," ujar Rizki.

Masalah keamanan di Perancis masih berada di tingkat ancaman tertinggi sejak Maret 2024, bermula dari aksi teroris ISIS menyerang sebuah gedung konser Rusia yang menewaskan 145 orang.

Aksi teror tersebut pun memaksa Perancis untuk mengatur ulang sistem keamanan mereka. Pasalnya, sebagian besar negara Eropa lain ikut meningkatkan waspada teror sampai tingkat maksimum.

Pada awal bulan ini, Menteri Dalam Negeri Perancis, Gerald Darmanin, mengonfirmasi polisi di Paris berhasil menggagalkan dua rencana teror terpisah yang menargetkan Olimpiade musim panas ini.

"Kami telah menangkap orang-orang yang mungkin merencanakan dan melancarkan serangan teroris," kata Darmanin dalam sebuah wawancara seperti dikutip dari LBC.

Pada pertengahan bulan Juni 2024, Perancis dan Spanyol sudah bekerja sama menggelar latihan antiteror. Skenario latihan yang melibatkan para penyerang ini disebut sebagai Operasi Optimus.

Perancis rencananya akan mengerahkan sekitar 20 ribu tentara dan lebih dari 40 ribu polisi untuk mengamankan Olimpiade. Selain itu, mereka juga mendapat dukungan sekitar dua ribu tentara dan polisi dari negara lain.