JAKARTA - Mark Cavendish, yang sedang mengikuti Tour de France ke-15 dan terakhirnya, berhasil memecahkan rekor kemenangan etape di Tour tersebut pada Rabu. Legenda balap sepeda asal Inggris ini mencetak kemenangan etape ke-35 di Saint Vulbas, melewati rekor sebelumnya yang dipegang oleh Eddy Merckx.
Dalam finis sprint dramatis, Cavendish, yang dijuluki 'Manx Missile', keluar dari roda Fabio Jakobsen dan menahan Jasper Philipsen untuk memimpin balapan, di mana ia disambut oleh timnya, rekan-rekannya, dan keluarganya.
"Saya masih sedikit tidak percaya," katanya dengan anggukan kepada timnya, Astana-Qazaqstan. "Anda harus memberikan segalanya, dan kami telah melakukannya sesuai dengan rencana yang telah kami buat."
Kemenangan ini sangat dinanti-nanti, setelah Cavendish mengumumkan pensiunnya tahun lalu karena cedera, penyakit, dan depresi. Pada usia 39 tahun, ia berhasil bangkit kembali dan membuat sejarah.
Cavendish, yang telah disetarakan dengan Eddy Merckx sejak kemenangan etape ke-34 pada tahun 2021, mengungkapkan rasa syukurnya kepada timnya yang mengambil risiko besar untuk memastikan mereka siap untuk Tour tahun ini. "Ini adalah taruhan besar untuk datang ke sini dan mencoba memenangkan setidaknya satu etape," katanya.
Setelah balapan sejauh 177km dari Saint-Jean-de-Maurienne, Cavendish menunjukkan kelasnya dalam finis yang penuh ketegangan, mengalahkan Jasper Philipsen dari Belgia dan Alexander Kristoff dari Norwegia. Tim Astana-Qazaqstan mendominasi bagian akhir balapan, dan Cavendish menggunakan pengalamannya untuk menemukan celah dan melesat ke depan.
BACA JUGA:
Kemenangan ini membawa Cavendish melewati rekor Eddy Merckx, yang menetapkan 34 kemenangan etape antara 1969 dan 1975. Selama tiga tahun terakhir, Cavendish telah berjuang untuk mencocokkan rekor tersebut dan akhirnya berhasil pada tahun ini, yang juga menandai kebangkitannya setelah masa sulit akibat cedera dan penyakit.
Cavendish, yang diberi gelar bangsawan pada bulan Juni, hampir meraih kemenangan ke-35 tahun lalu tetapi harus mundur karena patah tulang selangka. Namun, ia memutuskan untuk melanjutkan karirnya satu tahun lagi dan menandatangani kontrak dengan Astana-Qazaqstan.
Kemenangan ini dirayakan dengan penuh suka cita bersama istri, Peta, dan anak-anaknya yang bergabung dengannya di garis finish. Cavendish kini tercatat sebagai sprinter pria paling sukses dalam sejarah bersepeda dan pembalap Tour de France paling bergelimang prestasi sepanjang masa.