Bagikan:

JAKARTA - Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) enggan memberikan tanggapan serius terkait kritik Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane.

Neta lewat unggahan di media sosial menyebutkan Turnamen Piala Menpora 2021 kelas ecek-ecek (kelas kecil- red). 

Pelaksana tugas (Plt) Sekjen PSSI Yunus Nusi mengatakan, federasi sepak bola Indonesia berupaya menggelar turnaman tersebut secara profesional dengan melibatkan sejumlah klub Liga 1 yang merupakan tim dengan kasta tertinggi di kancah sepak bola Indonesia.

Terkait kritikan tersebut, dia pun menyerahkan sepenuhnya penilaian itu kepada masyarakat sepak bola di Indonesia.

"Kami menghargai ketidaktahuan mereka (IPW) terhadap perkembangan dunia sepak bola, sehingga mereka berkomentar yang aneh-aneh. Kami hargai ungkapan mereka dan itu akan kita jadikan semangat untuk memperbaiki penyelengaraan Piala Menpora ini," kata Yunus di Samarinda dilansir Antara, Sabtu, 13 Maret. 

Ia menegaskan turnamen Piala Menpora tahun ini bukan semata-mata sebagai ajang pertandingan untuk memperebutkan trophy juara, namun sekaligus sebagai pembuka jalan bagi pelaksanaan kompetisi sepak bola nasional yang sudah lama vakum karena pandemi COVID-19.

"Tentunya dengan tetap mempertimbangkan protokol kesehatan yang ketat sesuai anjuran pemerintah, dan kami juga telah berkomitmen dengan para suporter sepak bola tanah air untuk menyuarakan gerakan menonton sepak bola di rumah saja," beber Yunus.

Dalam rapat virtual persiapan pelaksanaan Piala Menpora, asosiasi suporter cukup sadar dengan situasi dan kondisi yang terjadi di tanah air dan mereka telah sepakat untuk menjadi garda terdepan "gerakan nonton bola di rumah" atau tidak hadir di stadion saat pertandingan.

"Kami akan terus melakukan evaluasi dalam masa persiapan pertandingan karena kami berharap gelaran Piala Menpora tahun ini bisa terlaksana dengan baik, aman, sukses dan tentunya bisa menjadi solusi bahwa pertandingan sepak bola juga bisa dilaksanakan dengan tertib protokol kesehatan," ungkap Yunus.

Neta sebelumnya meminta Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan Menpora Zainudin Amali bertanggungjawab memberikan izin digelarnya Piala Menpora bila terdapat klaster baru penyebaran COVID-19. Dia meminta Listyo dan Zainudin Amali untuk mundur.