JAKARTA - Mantan Juru Bicara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Febri Diansyah mengatakan Wakil Ketua Umum Partai Gelora Fahri Hamzah cocok menjadi juru bicara Presiden Joko Widodo (Jokowi). Posisi jubir presiden ditinggalkan oleh Fadjroel Rachman yang menjabat duta besar.
Hal ini disampaikan melalui akun Twitternya @febridiansyah menanggapi pernyataan Fahri yang mengatakan pengganti Fadjroel haruslah tokoh yang punya peran atau tidak 'ecek-ecek'.
"Saya kira @Fahrihamzah cocok menjadi Jubir Pak Jokowi, agar bukan ecek-ecek seperti yg disampaikan di sini," ungkap Febri seperti dikutip dari cuitannya, Senin, 25 Oktober.
Sebelumnya, jabatan juru bicara tersebut kosong karena Fadjroel telah dilantik menjadi Duta Besar RI untuk Kazakhtan. Ia dilantik pagi tadi di Istana Negara, Jakarta.
Terkait kekosongan jabatan itu, Fahri Hamzah menilai jabatan ini bisa dirangkap oleh Menteri Sekretaris Kabinet (Menseskab) Pramono Anung. Hal tersebut penting karena jabatan itu harus punya akses untuk ikut dalam rapat kabinet.
"Saya mengharapkan Mensekab merangkap jubir itu. Karena seharusnya, juru bicara itu harus punya akses kepada rapat kabinet," tegas Fahri kepada wartawan.
Dia mengatakan hal tersebut dirasa penting karena Fahri merasa selama ini Juru Bicara Presiden tidak memiliki akses untuk ikut dalam rapat kabinet. Sehingga, mereka cenderung bicara setelah membaca berita.
"Terus dia nyari-nyari berita sendiri di internet, di apa, terus dia baru ngomong gitu loh," kata politikus itu.
BACA JUGA:
Fahri menilai, juru bicara seharusnya punya tempat dalam rapat kabinet. Bahkan, dia membandingkan dengan Amerika Serikat di mana juru bicara punya jabatan setingkat menteri.
Karenanya, Fahri meminta jabatan tersebut tak boleh diisi orang sembarangan. "Jubir itu harus ada dalam rapat kabinet. Makanya di Amerika Serikat kan jubir itu kan setingkat menteri, Press Secretary namanya ya kan. Harusnya begitu," ungkapnya.
"Ya, juga jangan taruh figur yang ecek-ecek juga harus betul-betul solid, supaya presiden terbantu di dalam mensosialisasikan ide-ide pemerintah," pungkas Fahri.