JAKARTA - Atalanta mencetak sejarah saat mengakhiri keperkasaan Bayer Leverkusen dan tampil sebagai juara Liga Europa. Dalam laga final di Stadion Aviva, Dublin, Kamis, 23 Mei 2024 dini hari WIB, Atalanta mengalahkan Leverkusen 3-0 lewat hattrick Ademola Lookman.
Antiklimaks Leverkusen. Jawara Bundesliga Jerman ini mengalami kekalahan pertama justru di pertandingan final. Kegagalan pertama di musim ini yang menjadikan Leverkusen gagal meraih trofi pertama di kompetisi Eropa.
Bahkan Leverkusen mengalami kekalahan cukup telak. Pemain depan Atalanta Ademola Lookman sukses mencetak hattrick di pertandingan final.
Leverkusen pun memupus asa meraih treble atau tiga trofi dalam satu musim. Meski demikian, tim asuhan Xabi Alonso masih berpeluang memenangi trofi domestik karena lolos ke final Pilala Jerman atau DFB Pokal melawan Kaiserslautern.
Sementara, Atalanta meraih trofi untuk kali pertama di kompetisi Eropa. Ini menjadi sejarah bagi klub Serie A Italia tersebut. Ini juga merupakan trofi kedua sejak 1963 dari klub yang berdiri pada 1907. Hanya saat itu, La Dea menjadi juara Coppa Italia.
Keberhasilan Atalanta memenangani trofi di kompetisi kasta kedua Eropa ini tidak terlepas dari kinerja pelatih Gian Piero Gasperini.
Dirinya membangun tim untuk jangka waktu yang cukup lama. Hasilnya, Atalanta yang terbentuk selama bertahun-tahun itu menjadi tim yang solid.
Sebelumnya, Atalanta juga mencapai final Coppa Italia. Namun mereka dikalahkan Juventus 1-0 di laga final. Keberhasilan menjadi juara di Liga Europa sudah pasti menghapus kekecewaan atas kegagalan di Coppa Italia.
Sukses Atalanta membantu AS Roma berlaga di Liga Champions musim depan. Pasalnya Atalanta yang berstatus juara Liga Europa berhak tampil di Liga Champions.
Namun tim tersebut juga menduduki peringkat lima sehingga mendapat jatah ke Liga Champions. Karena mereka mendapat tiket leat jalur Liga Europa, maka Roma yang menduduki peringkat enam mengambil jatah Atalanta yang berada di peringkat lima klasemen.
Dalam pertandingan itu, Atalanta menunjukkan penampilan terbaik. Dengan permainan ofensif, mereka langsung menggebrak pertahanan Leverkusen.
Striker Gianluca Scamacca mengawali pertandingan dengan mengancam pertahanan Leverkusen. Hanya saja, sundulan penyerang Italia ini masih melambung.
Namun Atalanta yang mendominasi pertandingan tak butuh watu lama untuk unggul. Pertandingan baru berjalan 12 menit, Lookman sukses membobol gawang Leverkusen. Dirinya memanfaatkan assist dari Gianluca Scamacca untuk menaklukkan kiper Matej Kovar.
Unggul 1-0 menjadikan Atalanta kian bersemangat menyerang pertahanan Leverkusen. Serangan mereka kembali membuahkan hasil di menit 26. Kali ini, Lookman mencetak gol keduanya setelah memanfaatkan kesalahan Amine Adli.
Berawal dari sundulan pemain depan Leverkusen ini yang hendak membuang bola. Hanya saja, bola jatuh di kaki Lookman.
Penyerang kelahiran Inggris tetapi memilih membela timnas Nigeria ini sempat ngolongin Granit Xhaka sebelum melepaskan tendangan ke gawang Leverkusen.
Skor berubah 2-0 untuk Atalanta. Tidak ada lagi gol yang tercipta di babak itu. Atalanta unggul dua gol saat turun minum.
Di babak kedua, Atalanta tak mengubah permainan. Sebaliknya, Leverkusen mencoba bangkit. Namun serangan mereka selalu gagal menembus pertahanan Atalanta.
Alonso memasukkan Victor Boniface untuk menambah daya gedor tim. Hanya saja, kompatriot Lookman ini gagal memenuhi ekspetasi. Upayanya beberapa kali membuahkan gol.
Begitu pula Jeremie Frimpong yang mendapat peluang saat berada di depan gawang Atalanta. Sayangnya tendangan voli dia masih melambung.
Sebaliknya, Atalanta kembali mendapat peluang lewat Lookman. Menerima umpan dari Scamacca, dirinya sempat mengecoh bek Edmond Tapsoba sebelum melepaskan tendangan yang menembus gawang Leverkusen.
BACA JUGA:
Gol yang tercipta di menit 75 ini langsung memupus harapan Leverkusen. Dan terbukti, tim Jerman itu tak mampu mencetak gol sampai akhir laga.
Skor 3-0 untuk Atalanta bertahan sampai menit terakhir. Lookman menjadi pemain Nigeria pertama yang mencetak hattrick di final kompetisi Eropa dan membawa tim memenangi Liga Europa.