Bagikan:

JAKARTA - Pertarungan memperebutkan tiket ke Liga Champions saat Atalanta mengalahkan AS Roma 2-1 di Serie A Italia di Stadion Gewiss, Senin, 13 Mei 2024 dini hari WIB.

Italia mendapat jatah satu slot lagi, yaitu tim yang menduduki peringkat lima, berlaga di Liga Champions musim depan.

Dengan penambahan jumlah peserta menjadi 36 klub yang bertarung di kompetisi kasta tertinggi, Serie A dan Bundesliga Jerman, mendapat jatah lima tim.

Ini berdasarkan nilai koefisien berdasarkan hasil Liga Champions, Liga Europa dan Europa Conference League musim ini.

Dari koefisien tersebut, Premier League Inggris gagal menambah satu wakil karena pencapaian mengecewakan di kompetisi Eropa menyusul kegagalan Manchester City dan Arsenal di Liga Champions.

Sedangkan Liverpool tersingkir di Liga Europa. Begitu pula Aston Villa gagal di Europa Conference League.

Sebaliknya, Borussia Dortmund yang menduduki peringkat lima klasemen Bundesliga lolos ke Liga Champions.

Namun bila Dortmund merengkuh trofi kuping lebar dengan mengalahkan Real Madrid, maka Eintracht Frankfurt yang menempati peringkat enam mendapat tiket ke Liga Champions.

Sedangkan Italia juga mendapat satu slot yang diperebutkan Atalanta dan Roma. Hanya, Atalanta yang kemungkinan meraih tiket itu setelah mengalahkan Roma.

Apalagi, mereka masih akan menyelesaikan dua pertandingan terakhir. Tim asuhan Daniele De Rossi sendiri tinggal satu pertandingan.

Namun bila Atalanta juara Liga Europa dengan mengalahkan Bayer Leverkusen, maka Roma yang mengambil jatah ke Liga Champons. Pasalnya juara Liga Eurpa mendapat tiket ke Liga Champions.

Atalanta sendiri menunjukkan konsistensi saat menjamu Roma. Setelah menghajar Marseille 3-0 di semifinal kedua Liga Europa, La Dea tetap tampil maksimal.

Kemenangan atas Roma menjadikan Atalanta naik ke peringkat lima dengan poin 63. Unggul tiga poin dengan Giallorossi yang turun ke posisi enam.

Dalam duel di kandang sendiri, Atalanta bermain ofensif dengan menggebrak pertahanan Roma. Pelath Gian Piero Gasperini sendiri tak merotasi pemain usai menghadapi Marseille.

Hasilnya, mereka langsung unggul dua gol dalam tempo dua menit. Semua gol tuan rumah dihasilkan pemain sayap Charles De Ketelaere.

Pemain timnas Belgia ini membuka kemenangan Atalanta setelah berlari menyambut bola dari Gianluca Scamacca. Dirinya sempat melewati bek Gianluca Mancini sebelum membobol gawang Roma di menit 18.

Hanya berselang dua menit, De Ketelaere mencetak brace sekaligus memperbesar keunggulan Atalanta. Kali ini, Scamacca yang bekerjasama dengan Teun Koopmeiners.

Selanjutnya, Koopmeiners memberikan bola kepada De Ketelaere yang mengonversi menjadi gol.

De Ketelaere sesungguhna hampir mencetak hattrick saat mendapat peluang bagus di menit 36. Sayangnya, sepakan dia masih melebar.

Atalanta kembali melakukan tekanan. Mereka kembali mendapat peluang melalui bek Hans Hateboer.

Namun sundulannya bisa ditepis kiper Mile Svilar. Sedangkan tendangan bebas Koopmeiners menjelang akhir babak pertama masih membentur tiang gawang.

Di babak kedua, Atalanta tak menurunkan tempo permainan. De Ketelaere kembali mendapat kesempatan mencetak gol. Namun peluang itu gagal dimaksimalkan.

Begitu pula dengan Ademola Lookman yang masuk sebagai pemain pengganti sempat mengancam gawang Roma. Namun sepakannya masih melebar.

Roma mulai keluar dari tekanan setelah Edoardo Bove yang menggantikan Leandro Paredes melepaskan tendangan ke gawang di menit 54.

Roma akhirya memperkecil ketinggalan saat mendapat hadiah penalti di menit 66. Penalti diberikan setelah bek Marten de Roon menjatuhkan Tammy Abraham di kotak terlarang.

Wasit Marco Guida sempat meninjau insiden itu lewat VAR. Hasilnya, De Roon melakukan pelanggaran sehingga wasit kemudian menunjuk titik putih.

Eksekusi penalti dituntaskan dengan baik oleh Lorenzo Pellegrini. Skor berubah 2-1 untuk Roma dan bertahan sampai akhir laga.