Bagikan:

JAKARTA - Setelah mencatatkan 51 pertandingan tanpa kekalahan, Bayer Leverkusen akan mempertaruhkan rekor tak terkalahkan mereka di final Liga Europa pada  Rabu 22 Mei atau Kamis dini hari WIB. Kali ini   Atalanta BC berusaha menghentikan juara Liga Jerman tersebut di Dublin.

Kedua tim akan bertemu di Dublin, di mana Leverkusen akan mencoba menyelesaikan langkah kedua dari treble yang luar biasa. Sementara tim lawan dari Italia akan mencari trofi di kancah Eropa pertama bagi mereka.

Tim asuhan Xabi Alonso itu  pernah dijuluki 'Neverkusen' setelah  mereka pada musim 2001-02 hanya finis sebagai runner-up di Bundesliga, DFB-Pokal, dan Liga Champions, alih-alih mencatatkan treble.

Musim ini Bayer Leverkusen  ingin membuktikan bahwa mereka layak mendapatkan Treble  dengan cara yang paling luar biasa. Gelar juara Bundesliga sudah mereka raih, dan tinggal menunggu perolehan di Liga Europa melawan Atalanta dan gelar DFB Pokal melawan Kaiserslautern, klub  dari divisi dua Liga Jerman, Sabtu 25 Mei.

Setelah ditangani  Xabi Alonso, kurang dari dua tahun lalu, Die Werkself sejak itu menjelma menjadi klub tak tertandingi dan naik ke puncak klasemen. Mereka mampu  mengalahkan semua pesaing di Bundesliga. Kemenangan atas Augsburg pekan lalu melengkapi musim tak terkalahkan dalam 34 pertandingan liga. Luar biasa!

Setelah lima kali menjadi runner-up Bundesliga, Leverkusen akhirnya mengakhiri dominasi Bayern Munchen selama 11 tahun dan meraih Meisterschale, dengan torehan 90 poin.

Tim ini disulap Alonso menjadi kekuatan menyerang yang fasih bahkan sangat dihormati. Tercatat, mereka telah mencetak 135 gol di semua kompetisi musim ini. Sementara itu mereka hanya kebobolan 39. Klub asal Rhine ini masih dapat memperindah musim ini sebagai  musim paling bersejarah bagi mereka, jika mampu menaklukkan Atalanta di final nanti.

Leverkusen mencari trofi Eropa kedua mereka, setelah meraih Piala UEFA 1988. Perlu diketahui mereka berhasil mencapainya di ibu kota Irlandia.  

Selain ketahanan luar biasa untuk tetap tak terkalahkan, Die Werkself dikenal karena mampu mencetak serangkaian gol penting pada menit-menit akhir.

Mereka pernah tertinggal 0-2 dari Qarabag di kedua leg babak 16 besar, namun akhirnya mampi untuk bangkit dan lolos, sebelum mengejutkan AS Roma di semifinal bulan ini. Itu terjadi  saat Josip Stanisic mencetak gol di menit ke-97 untuk menutup comeback mereka.

Leverkusen juga mengalahkan juara Liga Konferensi, West Ham United di perempat final, dan setelah mampu melaju melalui babak grup dengan rekor sempurna, enam kemenangan dari enam pertandingan. Mereka kini bisa menjadi tim keempat yang mengangkat trofi tanpa terkalahkan.

Xabi Alonso ssendiri diberkati dengan kondisi tim yang sehat. Ia  dapat memilih dengan bebas dari skuad pemenang Bundesliga untuk final ini, dan ada banyak persaingan untuk tempat penting di skuad mereka.

Piero Hincapie dan gelandang  Granit Xhaka akan kembali pada  Rabu nanti, sementara ada dua pilihan di lini depan antara, Victor Boniface atau Patrick Schick. Bahkan bisa saja Alonso menurunkan mereka menggunakan strategi 'false nine'.

Pemain bintang Florian Wirtz, yang baru-baru ini pulih dari cedera paha, kemungkinan besar akan memulai pertandingan setelah tampil sebagai pemain pengganti melawan Augsburg.

Sementara Atalanta BC, berusaha meraih trofi utama pertama sejak 1963. Tim asal Bergamo ini  akan mencoba menaklukkan juara Liga Jerman yang tak terkalahkan.

Namun mereka datang dengan rekor yang kurang manis. Baru-baru Atalanta  kalah dalam final Coppa Italia dari Juventus. Namun, La Dea kini melakukan perjalanan ke ibu kota Irlandia dengan tujuan mengakhiri pencarian panjang mereka akan gelar, bersama pelatih veteran Gian Piero Gasperini yang baru pertama kali memimpin klubnya ke final kompetisi Eropa.

Pelatih yang sangat dihormati ini lebih suka menggunakan formasi tiga bek, tetapi dengan Sead Kolasinac dan Rafael Toloi yang diragukan karena cedera paha, pilihan pertahanannya relatif terbatas.

Gelandang serbaguna Marten de Roon - yang sering mengisi posisi di belakang - dipastikan absen karena cedera yang diderita dalam kekalahan di final Coppa Italia melawan Nerazzurri. Beruntung   pemain muda internasional Italia, Giorgio Scalvini, yang baru saja kembali dari cedera kemungkinan besar akan menjadi starter.

Isak Hien dan Berat Djimsiti diperkirakan akan bergabung dengan Scalvini di lini belakang Atalanta, di mana kiper Juan Musso akan menjadi pilihan utama di final ini. Ia akan menggantikan Marco Carnesecchi yang lebih sering tampil di Serie A musim ini.

Atalanta BC mencari gelar pertama di Eropa. (foto: @Atalanta_BC)

Gasperini diperkirakan akan memilih Davide Zappacosta dan Matteo Ruggeri di posisi sayap; duo Belanda Mitchel Bakker dan Hans Hateboer kemungkinan besar akan duduk di bangku cadangan, tetapi pemain sayap Swedia Emil Holm masih absen karena cedera betis.

Mendekati akhir tahun pertama yang penuh cedera di Italia, El-Bilal Toure kini telah masuk dalam daftar rotasi penyerang La Dea, tetapi meskipun memulai kemenangan 2-0 atas Lecce pada  Sabtu lalu, baik Charles De Ketelaere atau Ademola Lookman diperkirakan akan mendukung Gianluca Scamacca di lini depan.

Sayang hingga kini masih belum pasti apakah gelandang tajam Teun Koopmeiners akan ditempatkan di peran gelandang serang atau diturunkan lebih dalam untuk menggantikan rekan senegaranya dari Belanda, De Roon. Sementara  Mario Pasalic dan Aleksei Miranchuk juga akan menjadi pertimbangan utama Gasperini.

Prakiraan Susunan Pemain

Bayer Leverkusen: Kovar; Tapsoba, Tah, Hincapie; Frimpong, Xhaka, Andrich, Grimaldo; Hofmann, Wirtz; Schick

Atalanta BC: Musso; Djimsiti, Hien, Scalvini; Zappacosta, Pasalic, Ederson, Ruggeri; Koopmeiners, De Ketelaere; Scamacca