Bagikan:

JAKARTA - Bayer Leverkusen memburu gelar kedua musim ini saat menghadapi Atalanta di final Liga Europa di Stadion Aviva, Kamis, 23 Mei 2024, dini hari WIB.

Perburuan treble setelah Leverkusen meraih titel Bundesliga Jerman. Tim juga lolos ke final Piala Jerman untuk menghadapi Kaiserslautern.

Namun, sebelum meladeni Kaiserslautern yang kini bermain di Liga 2 Jerman, Leverkusen bertemu Atalanta.

Ini untuk kali pertama Leverkusen berlaga di final kompetisi Eropa. Sebelumnya, mereka mencapai final Liga Champions 2002 tetapi kemudian dikalahkan Real Madrid 2-1.

Pada final di kompetisi kasta kedua Eropa, Leverkusen memang lebih percaya diri. Mereka memiliki rekor ciamik karena tanpa pernah kalah saat merebut titel liga dan melangkah ke final. Tim asuhan Xabi Alonso total sudah menjalani 51 pertandingan tanpa pernah kalah.

Hanya saja, Alonso sama sekali tak meremehkan Atalanta. Menurut dia, La Dea merupakan lawan yang tak mudah dikalahkan.

Pasalnya, tim tersebut sudah terbentuk cukup lama. Ini yang menjadikan klub Serie A Italia ini sangat solid.

Apalagi, tim ditopang deretan pemain top Eropa seperti duo Belanda Teun Koopmeiners, Marten de Roon, Mario Pasalic, pemain depan pinjaman dari AC Milan, Charles De Ketelaere, hingga striker Timnas Italia, Gianluca Scamacca.

"Selama lima tahun terakhir, Atalanta telah membangun skuat yang solid dan bagus. Mereka tahu apa yang harus dilakukan. Mereka juga telah membuktikan meraih sukses di Italia dan Eropa," ucap Alonso.

"Namun, kami melakoni banyak pertandingan melawan tim-tim seperti mereka di Jerman. Kami harus bermain dengan taktik yang cermat, inteligensia dan mental yang kuat. Begitu pula tempo permainan yang akan diterapkan," kata dia lagi.

Leverkusen meraih sukses dan berpeluang meraih tiga gelar juara musim ini. Di Bundesliga, mereka menghentikan dominasi Bayern Munchen yang selama 11 musim terakhir memenangi kompetisi.

Meski mencatat rekor gemilang tanpa pernah kalah, namun Alonso menyatakan hal itu sama sekali tak berpengaruh pada fokus tim di laga final.

"Saat Anda mencapai final, Anda tidak berpikir soal angka. Anda hanya ingin menang saat berlaga di final. Kami akan berusaha melakukannya pada laga terakhir (di Liga Europa)," ucapnya.

Sementara, Atalanta berharap bangkit setelah gagal di final Coppa Italia. Di laga final, mereka kalah 1-0 lawan Juventus.

Kini, Atalanta ingin meraih trofi pertama selama 61 tahun dan final pertama mereka di kompetisi Eropa.

"Kami optimistis di laga ini. Pasalnya, kami sudah mempersiapkan diri dengan sangat baik. Kami juga berusaha menikmati pertandingan ini. Menurut saya kami dalam kondisi terbaik secara fisik dan psikologis," kata pelatih Atalanta Gian Piero Gasperini.