Laga Bhayangkara vs Persik Dituding Match Fixing, Manajemen Persik Buka Suara
Laga Bhayangkara vs Persik (dok. Liga Indonesia Baru).

Bagikan:

JAKARTA - Laga Bhayangkara FC vs Persik Kediri pada pekan ke-31 Liga 1 2023/2024 di Stadion PTIK, Selasa, 16 April 2024, berakhir dengan kemenangan telak tuan rumah 7-0.

Selepas pertandingan, tudingan dari pencinta sepak bola Indonesia bahwa laga itu sarat match fixing alias pengaturan skor mengalir deras.

Soalnya, Bhayangkara sangat butuh kemenangan untuk keluar dari zona degradasi. Saat ini, The Guardian menghuni peringkat ke-17 dengan 23 poin.

Bhayangkara masih punya kans bertahan di Liga 1 dengan catatan meraih kemenangan di tiga laga sisa. Artinya, maksimal mereka bisa mengumpulkan maksimal 32 poin di akhir kompetisi.

Hanya saja masih ada syarat lagi, yaitu Persita Tangerang selalu kalah dalam tiga laga sisa. Saat ini, Pendekar Cisadane mengoleksi 32 poin dan ada di tangga ke-15 alias jalur paling aman terakhir bertahan di Liga 1.

Meski skenarionya poin maksimal Bhayangkara sama dengan milik Persita, The Guardian masih unggul head-to-head dengan Pendekar Cisadane.

Menilik situasi itu, tak heran laga Bhayangkara vs Persik dituding bermuatan match fixing. Apalagi, Macan Putih sudah ada di zona aman, peringkat ketujuh dengan 46 poin.

Belum lagi jumlah skor terbilang fantastis. Raihan tujuh gol itu membuat The Guardian bisa memenangi head-to-head melawan Persita, seperti skenario.

Masifnya tudingan soal match fixing membuat manajemen Persik buka suara. Bahkan, kubu Macan Putih berani melaporkan kepada Satga Antimafia Bola untuk membuktikan tuduhan tersebut.

"Persik Kediri memiliki visi yang jelas untuk membawa klub kebanggaan Kediri Raya hingga berprestasi ke level Asia sehingga manajemen Persik pun akan berkomunikasi dan melaporkan kepada pihak Satgas Antimafia Bola," bunyi pernyataan resmi manajemen Persik.

Selain itu, manajemen Persik menegaskan pihaknya sudah melakukan evaluasi terkait pertandingan melawan Bhayangkara.

Mereka menampik bahwa Macan Putih mencoreng muruah sepak bola.

"Evaluasi ini tidak akan berhenti karena pihak Persik merupakan klub sepak bola profesional yang menjunjung tinggi asas fair play. Setiap tindakan yang mencoreng marwah sepak bola tentu merupakan hal yang tidak dapat diterima."

"Persik yang merupakan klub dengan sisi kekeluargaan yang tinggi, termasuk dengan suporter, terbuka untuk setiap masukan dari komunitas Persik Mania."

"Meski demikian, manajemen Persik Kediri memastikan untuk berupaya lebih keras lagi guna memastikan produktivitas pemain di iga laga sisa Liga 1 2023/2024."

Lebih lanjut, manajemen Persik juga meminta maaf kepada suporter buntut kekalahan telak atas Bhayangkara tersebut.

"Menyikapi jalannya pertandingan Persik Kediri dan Bhayangkara FC, manajemen Persik menyampaikan kekecewaan atas performa tim yang mengecewakan. Manajemen Persik beserta seluruh jajaran tim juga meminta maaf kepada seluruh suporter Persik serta masyarakat Indonesia."

"Manajemen Persik, sesaat setelah pertandingan berakhir segera melakukan evaluasi bersama dengan jajaran pelatih dan dilanjutkan dengan seluruh pemain pada malam hari (16/4/2025) hingga dini hari (17/4/2024)."