JAKARTA - Gara-gara penalti kocak yang dilakukan Ante Budimir, Osasuna harus mengakui keunggulan Valencia di pertandingan La Liga Spanyol di Stadion El Sadar, Selasa, 16 April 2024 dini hari WIB. Valencia pun menang tipis 1-0.
Entah apa yang ada di benak Budimir saat Osasuna mendapat hadiah penalti saat laga tinggal hitungan detik. Osasuna yang tertinggal satu gol mendapat hadiah penalti saat bek Hugo Guillamon melakukan pelanggaran terhadap Budimir.
Pelanggaran dengan menendang kaki Budimir dari belakang itu nyaris luput dari perhatian wasit Jose Munuera. Bahkan saat meninjau lewat VAR, Munuera butuh waktu cukup lama sebelum menunjuk titik putih.
Keputusan wasit membuat suporter tuan rumah bersorak. Mereka yakin Osasuna lolos dari kekalahan di menit terakhir. Apalagi Budimir yang mengambil eksekusi. Penyerang Kroasia ini merupakan top skor klub dengan mengoleksi 16 gol.
Hanya saja, saat mengeksekusi penalti, Budimir justru melakukan blunder. Dia tiba-tiba berhenti saat hendak menendang bola. Lalu, dia menendangnya.
Hanya kaki Budimir seperti sedikit terpeleset sehingga bola tendangannya terlalu lemah. Kiper Giorgi Mamardashvili pun dengan gampang menangkap bola. Ini menjadi eksekusi penalti terburuk musim ini.
Drama yang berujung duka karena Osasuna harus menelan kekalahan di kandang. Satu-satunya gol di laga itu diciptakan Andre Almeida di menit 18.
Ini menjadi kemenangan ketiga dari lima laga terakhir los Che. Menariknya, Valencia selalu menang hanya dengan satu gol di tiga laga itu melawan Getafe, Granada dan kemudian Osasuna.
Hasil itu menjadikan Valencia naik ke peringkat tujuh dengan poin 47. Mereka menggeser Real Betis yang mengantungi poin 45.
Sementara, Osasuna tertahan di peringkat 11 dengan poin 39. Sama dengan Villarreal dan Getafe, namun Osasuna memiliki selisih gol paling sedikit sehingga gagal memperbaiki posisinya.
BACA JUGA:
Pelatih Osasuna Jagoba Arrasate tetap mendukung pemainnya meski gagal menyelamatkan tim dari kekalahan. Menurut dia Budimir juga sudah meminta maaf atas kesalahannya.
"Dia sampai tiga kali mengucapkan permintaan maaf. Tetapi dia tidak meminta kesalahannya dimaafkan," kata Arrasate.
"Kami tak perlu mengingat lagi pertandingan itu. Hal itu pun biasa dan merupakan bagian dari pertandingan," ucapnya.