JAKARTA - Menteri Luar Negeri Yordania, Ayman Safadi mengatakan pada Hari Senin, ia yakin Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menggunakan pertikaian dengan Iran untuk mengalihkan perhatian dari perang di Jalur Gaza.
"Perdana Menteri Israel selalu ingin melakukan konfrontasi dengan Iran. Sekarang, ketika tekanan internasional terhadap Israel untuk menghentikan agresi ke Gaza terus berlanjut, mengajak berperang dengan Iran adalah sesuatu yang, menurut kami, dapat mengurangi tekanan tersebut dan dapat mengalihkan perhatian dari Gaza," kata Menlu Safadi kepada CNN, seperti dikutip 16 April.
"Masalahnya ada di Gaza dan Tepi Barat, dan fokus kami harus terus tertuju pada hal tersebut karena jika kami tidak menyelesaikannya, maka kemungkinan eskalasi regional akan terus berlanjut," tandas Menlu Safadi.
Lebih jauh ia mengatakan, terkait serangan Iran, Yordania akan melakukan apa pun yang dapat dilakukan untuk melindungi kerajaan, menjelaskan mengapa negara itu mencegat beberapa pesawat tak berawak dan rudal yang memasuki wilayah udaranya pada Sabtu malam.
"Apa yang kami lakukan konsisten dengan kebijakan lama kami dan proyektil apa pun, pesawat tak berawak, apa pun yang memasuki wilayah kami secara historis dan kami akan terus menanganinya karena hal itu merupakan ancaman bagi Yordania," tegas Menlu Safadi.
"Kami berada dalam jangkauan tembakan dan rudal atau proyektil apa pun yang jatuh di Yordania akan membahayakan Yordania. Jadi kami melakukan apa yang harus kami lakukan dan biar saya perjelas. Kami akan melakukan hal yang sama dari mana pun pesawat tak berawak itu berasal. Dari Israel, dari Iran, dari siapa pun," tambahnya.
BACA JUGA:
Terpisah, Kementerian Kesehatan di Gaza mengatakan pada Hari Senin, jumlah korban tewas warga Palestina di wilayah kantong tersebut telah mencapai 33.797 orang, dikutip dari Xinhua.
Selama 24 jam terakhir, tentara Israel menewaskan 68 warga Palestina dan melukai 94 lainnya. Total korban luka-luka mencapai 76.465 orang, sejak konflik Israel-Hamas meletus pada 7 Oktober 2023, menurut kementerian.