Gagalkan Dua Penalti Inter Milan, Jan Oblak: Saya Hanya Beruntung
Kiper Atletico Madrid Jan Oblak. (X/@ChampionsLeague)

Bagikan:

JAKARTA - Kiper Jan Oblak menjadi penentu kemenangan Atletico Madrid saat menghadapi Inter Milan di laga kedua babak 16 besar Liga Champions. Oblak menggagalkan dua penalti yang membawa Atletico menang 3-2. Namun Oblak mengaku hanya beruntung bisa melakukannya.

Atletico harus berjuang keras merebut tiket terakhir ke perempat final. Dalam laga pertama di kandang Inter, mereka sudah kalah 1-0.

Ini menjadikan Atletico harus menang minimal 2-0 untuk menyingkirkan Inter pada laga kedua di Stadion Wanda Metropolitano, Kamis, 14 Maret 2024 dini hari WIB.

Harapan Atletico sempat menipis saat Oblak sudah kebobolan lebih dulu. Gol Federico Dimarco membuat tuan rumah bekerja kian keras untuk mengejar defisit gol.

Beruntung Antoine Griezmann dan Memphis Depay mampu mencetak gol yang menjadikan laga berakhir 2-1. Dengan agregat imbang 2-2, laga dilanjutkan extra time. Karena tidak ada gol, laga diselesaikan adu penalti.

Oblak tampil sebagai bintang kemenangan setelah menggagalkan penalti Alexis Sanchez dan Davy Klaassen.

Selanjutnya, Lautaro Martinez yang menjadi eksekutor terakhir gagal karena sepakannya melambung. Atletico sendiri hanya Saul Niguez yang gagal melakukan eksekusi.

"Malam pertandingan yang luar biasa. Sangat menyenangkan saat Anda memenangkan pertandingan dan melaju ke perempat final Liga Champions. Saya bahagia dengan tim ini," ucap Oblak.

"Pada bulan sebelumnya, kami tidak dalam kondisi bagus. Tetapi di laga ini kami menunjukkan kemampuan terbaik. Saya berharap kami bisa mempertahankannya," kata dia lagi.

Meski tampil sebagai penyelamat, kiper tim nasional Slovenia ini mengakui hanya beruntung. Menurutnya keberhasilan menepis tendangan penalti lebih karena faktor keberuntungan saja.

"Saya selalu katakan saat adu penalti, pada akhirnya faktor keberuntungan saja. Pasalnya Anda hanya menebak saja untuk bergerak ke arah yang tepat," katanya.

"Anda harus bisa menyelamatkan bola. Bila penendang melakukannya dengan sempurna, sulit untuk menggagalkannya. Jadi kali ini saya beruntung bisa melakukan penyelamatan. Tetapi yang lebih penting adalah kemenangan ini membawa kami lolos ke perempat final," ujar kiper berusia 31 ini.

Faktor keberuntungan ini yang menjadikan Oblak menyebut adu penalti seperti lotere. Menurut dia kiper tetap akan menyaksikan rekaman adu penalti untuk mengantisipasi lawan yang melakukannnya. Namun semua itu tidak berarti bila pemain berubah pikiran saat melakukannya.

"Penalti itu seperti lotere. Anda bisa saja menyaksikan semua video dan melakukan semua persiapan. Tetapi sering kali pula pemain berubah pikiran. Begitu pula saya sebagai kiper bisa mengambil keputusan yang berbeda," ucapnya.

"Jadi tidak mudah memang menggagalkan penalti. Saya hanya beruntung bisa dua kali melakukannya," kata Oblak lagi.

Atletico menjadi tim ketiga La Liga Spanyol yang lolos ke perempat final. Sebelumnya, Real Madrid dan Barcelona sudah meraih tiket tersebut. La Liga menyumbang paling banyak tim yang lolos.

Disusul Bundesliga Jerman dengan wakilnya Bayern Munchen dan Borussia Dortmund serta Premier League Inggris yang mengirim juara bertahan Manchester City dan Arsenal. Paris Saint-Germain menjadi satu-satunya wakil Ligue 1 Perancis yang masih bertahan.