Bagikan:

JAKARTA - Chelsea harus menelan kekalahan pada final Carabao Cup 2023/2024 melawan Liverpool. The Blues kalah 0-1 pada laga di Stadion Wembley, Minggu, 25 Februari 2024.

Kekalahan Chelsea berarti membuktikan bahwa perkataan Gary Neville soal 'kelemahan proyek miliaran pound' Si Biru benar.

Selama dua tahun terakhir, The Blues berinvestasi besar terhadap pemain muda. Hasilnya, Chelsea melempem.

Lini depan lantas menjadi sorotan lantaran sudah bertahun-tahun tak kunjung tajam.

Kekalahan melawan Liverpool kian menegaskan soal kegagalan proyek sebagaimana yang dimaksud Neville. Chelsea tidak bisa mengonversi banyaknya peluang yang dibuat.

"Di babak perpanjangan, anak-anak Klopp harus menghadapi proyek bernilai miliaran pound. Liverpool benar-benar sensasional. Para pemain muda ini luar biasa, Klopp pasti sangat bangga."

"Namun, bagi Chelsea, saya sama sekali tidak bersimpati kepada mereka. Anak asuh Mauricio Pochettino telah menyusut. Mereka menyusut tepat di depan mata kita dan di depan para penggemarnya," tutur Neville.

Kritik terhadap Chelsea tak berhenti di situ. Kekalahan di final Carabao Cup atau Piala Liga Inggris ternyata membukukan rekor buruk baru.

Faktanya, Chelsea mencetak sejarah baru dengan predikat kekalahan terbanyak berturut-turut di final piala domestik.

The Blues telah menorehkan enam kekalahan di final Piala FA dan Piala Carabao berturut-turut sejak 2019.

Pada Carabao Cup edisi 2018/2019, mereka dikalahkan melalui adu penalti oleh Manchester City menyusul hasil seri 0-0 hingga babak tambahan.

Maurizio Sarri saat itu menukangi Chelsea. Pertandingan tersebut menampilkan momen terkenal ketika kiper Kepa Arrizabalaga menolak untuk digantikan sebelum adu penalti.

Tahun berikutnya, di bawah asuhan Frank Lampard, Chelsea kalah 1-2 di final Piala FA edisi 2019/2020 dari Arsenal. Padahal, mereka sudah unggul terlebih dahulu pada menit kelima.

Semusim berselang atau edisi 2020/2021, Chelsea kembali kalah di final Piala FA.

Thomas Tuchel yang kala itu memimpin tim kalah 0-1 dari Leicester hanya dua minggu sebelum memenangi Liga Champions.

Namun, kekalahan itu bukanlah kekalahan terakhir bagi manajer asal Jerman itu.

Pada 2021/2022, Chelsea bahkan kalah di dua final piala domestik. Menariknya, dua kekalahan itu diterima dari lawan yang sama, Liverpool.

Pada final Piala FA 2021/2022, The Blues kalah adu penalti 5-6 setelah pertandingan seri 0-0 hingga babak tambahan usai.

Setali tiga uang dengan Carabao Cup 2021/2022. Chelsea takluk pada adu tos-tosan 10-11 usai laga tanpa gol sampai babak tambahan kelar.

Kekalahan di final Carabao Cup 2023/2024 menjadi yang keenam beruntun bagi Chelsea pada partai puncak piala domestik.

Selain itu, hasil negatif itu menjadi kekalahan ketiga konsekutif mereka di final piala domestik melawan Liverpool.

Hasil minor itu tentu membuat Mauricio Pochettino layak khawatir akan masa depannya. Soalnya, Chelsea dipastikan gagal lolos otomatis ke Europa Conference League musim depan.