Perjumpaan Emosional Jepang dengan Philippe Troussier yang Kini Pelatih Vietnam
Philippe Troussier, pelatih Vietnam, punya ikatan emosional dengan Jepang yang menjadi lawan di Piala Asia 2023 (dok. AFC).

Bagikan:

JAKARTA - Jepang akan menghadapi Vietnam pada laga perdana Grup D Piala Asia, Minggu, 14 Januari 2024, Stadion Al Thumama. Pertemuan itu bakal emosional.

Ada kisah panjang yang terjadi antara Jepang dengan Philippe Troussier, pelatih Vietnam saat ini.

Pelatih asal Perancis itu punya peran penting dalam kebangkitan Jepang di pentas sepak bola dunia. Dia menukangi Samurai Biru selepas Piala Dunia 1998 sampai 2002.

Troussier membawa tim Asia Timur itu meraih gelar kontinental kedua mereka saat Jepang mengalahkan Arab Saudi di Beirut untuk memenangi Piala Asia 2000. Sebelumnya, Jepang pernah meraih juara Piala Asia pada edisi 1992.

Setelah itu, langkah Samurai Biru mengesankan dan menuai pujian. Mereka menjadi runner-up Piala Konfederasi 2001 setelah kalah 0-1 dari Perancis.

Bahkan, Jepang tak pernah kalah di babak grup itu. Perinciannya, mereka menang melawan Kamerun dan Kanada serta seri kontra Brasil sebelum menekuk Australia di semifinal.

Setahun berselang menjadi ajang yang ditunggu-tunggu. Jepang yang baru pertama kali lolos ke putaran final Piala Dunia pada 1998 berharap banyak ketika menjadi tuan rumah bersama Korea Selatan pada Piala Dunia 2002.

Philippe Troussier menjawab ekspektasi itu dengan memimpin Samurai Biru untuk kali pertama melangkah ke fase gugur Piala Dunia sepanjang sejarah mereka.

Mereka tak terkalahkan di fase grup Piala Dunia 2002 dengan mengalahkan Rusia dan Tunisia selepas hasil seri kontra Belgia. Sayang, langkah mereka terhenti di 16 setelah takluk 0-1 dari Turki.

Publik Jepang sadar betul sejak saat itu Troussier telah membawa tim nasional ke level berikutnya. Dia mencetak sejarah dengan menelurkan bintang-bintang seperti Hiroshi Nanami, Naohiro Takahara, Hidetoshi Nakata, dan Junichi Inamoto, serta talenta muda termasuk Shunsuke Nakamura dan Shinji Ono.

Namun, Troussier angkat kaki setelah Piala Dunia 2002 usai. Dia telah mengangkat profil sepak bola Jepang dan menginspirasi generasi muda yang kemudian membantu tim nasional berkembang semakin kuat selama dua dekade berikutnya.

Setelah 22 tahun berlalu, Troussier kembali. Kali ini dia datang sebagai lawan di Piala Asia 2023.

Pertemuan Jepang dan Vietnam kali ini cukup emosional dibanding perjumpaan di Piala Asia 2019. Samurai Biru dan Golden Star memang sempat berjumpa sebelumnya di Piala Asia 2019 ketika mereka memainkan partai perempat final.

Saat itu, Jepang menang dengan skor tipis 1-0. Hanya saja, tak ada ikatan emosional karena Vietnam belum dilatih Troussier.