Chelsea Mulai Petik Hasil dari Investasi Pemain Muda
Levi Colwill mendapat kepercayaan sebagai kapten Chelsea pada usia 20 tahun (Instagram/@chelseafc).

Bagikan:

JAKARTA - Chelsea masih punya peluang memenangi dua trofi musim ini. Penampilan mereka di Piala FA 2023/2024 dan Piala Carabao atau EFL 2023/2024 masih berlanjut.

Si Biru akan melakoni partai semifinal Piala Carabao melawan Middlesbrough pada 9 Januari 2024 untuk leg pertama. Kemudian, mereka melangkah ke babak keempat setelah menekuk Preston North End di Piala FA pada 6 Januari 2024.

Perjalanan di turnamen domestik berbanding terbalik dengan kompetisi lokal. Chelsea masih tertahan di tangga ke-10 klasemen Liga Inggris 2023/2024.

Kiprah itu lumayan membuat para suporter kecewa. Soalnya, Mauricio Pochettino yang baru didatangkan pada awal musim ini ditargetkan untuk bersaing di papan atas liga.

Manajer asal Argentina itu juga terkenal 'alergi' dengan turnamen domestik dan lebih mementingkan liga. Namun, sekarang kenyataannya berbeda.

Justru perjalanan apik di turnamen lokal membuat fans Chelsea sedikit terobati mengingat penampilan di kompetisi begitu menyakitkan. Publik Stamford Bridge setidaknya lega ada peluang Si Biru mendapat trofi musim ini meski tak berpartisipasi di turnamen Eropa.

Hanya saja, kampanye Chelsea musim ini sebetulnya tak bisa hanya dinilai dari turnamen atau kompetisi domestik. Ada satu pencapaian yang sepertinya alpa dari perhatian publik.

Pochettino ternyata tengah menyiapkan proyek jangka panjang untuk Chelsea. Pendekatan kepada pemain muda dikedepankan.

Tengok saja pada laga terakhir di Piala FA ketika menekuk Preston North End 4-0. Ada tujuh pemain di bawah 23 tahun yang diturunkan sebagai starter, kecuali kiper Dorde Petrovic (24), bek Axel Disasi (25), gelandang Mykhailo Mudryk (23), dan penyerang Raheem Sterling (29).

Pergantian pemain pun tak menghilangkan pendekatan tersebut. Cuma Thiago Silva (39) yang sangat senior. Adapun Conor Galagher yang masuk pada babak kedua masih berusia 23 tahun.

Sisanya, seperti Chukwononso Madueke, Deivid Washington, dan Michael Golding masih di bawah 23 tahun. Bahkan, Golding dan Washington masih berusia 17 dan 18 tahun.

Situasi itu tentu sejalan dengan keinginan bos-bos Chelsea. Sebagaimana diketahui, kepemilikan baru Si Biru menawarkan ide-ide baru dan pendekatan segar yang tampaknya klub lain tak begitu tertarik.

Sejak konsorsium Clearlake Capital yang dipimpin Todd Boehly membeli Chelsea pada 2022, mereka menginvestasikan lebih dari 1 miliar poundsterling atau Rp19,7 triliun untuk talenta muda.

Chelsea sedang dibangun kembali, tak seperti tim pada masa-masa sebelumnya ketika banyak pemain bintang merapat ke Stamford Bridge.

Chelsea muncul sebagai tim dengan versi yang bahkan tak bisa dikenali oleh publik sendiri. Tak ada bintang yang dielu-elukan fans seperti masa kepemilikan Roman Abramovich.

Publik bahkan heran mengapa pemain seperti Conor Gallagher tak dilepas. Mereka juga tidak tahu kapan klub merekrut Lesley Ugochukwu yang masih berusia 19 tahun dari Stade Rennais.

Namun, kini Pochettino sudah bisa melihat hasilnya sedikit demi sedikit. Pada laga melawan Preston, dia memberikan pemain akademi Chelsea, Alfie Gilchrist, melakoni starter pertamanya.

Ban kapten juga dibebankan kepada Levi Colwill, jebolan akademi Chelsea yang masih berusia 20 tahun.

Gilchrist tampil luar biasa selama 61 menit di lapangan. Colwill memiliki bakat langka ala legenda Timnas Inggris, Rio Ferdinand.

Pemain lulusan akademi Chelsea lainnya, Armando Broja, malah menjadi pencetak gol pembuka tim pada menit ke-58.

Darah muda itu tampil penuh determinasi sehingga mendapat apresiasi dari suporter di Stamford Bridge. Pochettino tinggal memoles agar mereka muncul sebagai bintang-bintang baru klub.

"Saya pikir dia (Broja) perlu menggunakan jenis permainan ini, ketika dia mencetak gol dan mencetak gol untuk meningkatkan kemampuannya. Tidak hanya meningkatkan kebugaran atau etos kerjanya, (tetapi juga) bahasa tubuhnya."

"Dia perlu lebih banyak tersenyum, sedikit lebih positif. Saya pikir itu adalah cara dia perlu berkembang dan dia akan meningkatkan permainannya."

"Potensinya luar biasa. Kita berbicara tentang salah satu striker muda di Inggris atau Eropa. Menurut saya, dia memiliki potensi paling besar. Kami akan mencoba membantu mendorong dirinya untuk menyadari bahwa itu tidak pernah cukup dan bekerja sangat keras," kata Pochettino di The Sun.

Pochettino memprediksi Broja menjadi salah satu dari investasi yang bersinar terang pada masa depan. Memang, pemain asal Albania itu sempat terhambat perkembangannya karena cedera lutut serius setelah ia menunjukkan sekilas bakatnya selama peminjaman di Vitesse dan Southampton.

Namun, sekarang ia termotivasi untuk membuktikan kemampuannya di Chelsea selepas pulih. Apalagi, dia terpacu untuk membuat klub mengurungkan niat mendatangkan sriker Brentford, Ivan Toney.

"Omong-omong, saya pikir dia menderita masalah besar di masa lalu. Dia hampir satu tahun (karena cedera) dan tentu saja sekarang dia membutuhkan waktu."

"Tidak mudah baginya untuk tampil atau berada di level yang kami harapkan, tapi ekspektasi kami sangat besar. Saya pikir kami sangat percaya kepadanya dan yang pasti kami akan mendorongnya untuk mencoba berkembang setiap hari," tutur Pochettino.

Sementara itu, cara pandang Mauricio Pochettion tampaknya sudah berubah ketika menangani Chelsea sejak awal musim.

Tadinya saat di Tottenham Hotspur, dia selalu mengeluh bahwa kemenangan di Piala Liga (Carabao) atau Piala FA hanya membangun ego.

Pochettino cuma yakin bahwa terpenting ialah secara konsisten berada di empat besar klasemen liga dan bermain di Liga Champions.

Sekarang, manajer asal Argentina itu lebih percaya pada potensi masa depan. Selain urusan proyek pemain muda, ia melihat bahwa memberikan gelar dari turnamen domestik juga penting.