Bagikan:

JAKARTA - Mantan pemain belakang Manchester City, Benjamin Mendy, telah mengajukan tuntutan senilai "jutaan poundsterling" terhadap klub tersebut terkait gaji yang tidak dibayarkan. Bek asal Prancis berusia 29 tahun itu mengajukan klaim ke Pengadilan Ketenagakerjaan dalam beberapa hari terakhir. Ia menuntut "potongan gaji yang tidak sah" setelah ia dituduh melakukan pemerkosaan dan pelecehan seksual pada tahun 2021.

Pada bulan Juli, Mendy dinyatakan tidak bersalah oleh juri dalam pengadilan ulang di Chester Crown Court. Sebelumnya, pada awal tahun ini, pemain sepak bola tersebut dinyatakan tidak bersalah atas tuduhan kejahatan seksual terhadap sejumlah perempuan, tetapi juri tidak dapat mencapai keputusan terkait dua tuduhan, sehingga mengarah pada pengadilan ulang.

Mendy telah mencari pengembalian gaji yang seharusnya dia terima hingga akhir kontraknya, yang berakhir pada Juni 2023.

Nick De Marco KC telah mengkonfirmasi kepada Sky Sports News bahwa dia bertindak atas nama pemain yang kini bermain untuk Lorient, dan klaim telah diajukan.

Dalam pernyataannya, De Marco mengatakan, "Nick De Marco KC (diinstruksikan oleh Laffer Abogados (Madrid)) bertindak untuk mantan pemain Manchester City, Benjamin Mendy, dalam klaim bernilai multi-juta poundsterling terkait potongan gaji yang tidak sah."

"Manchester City FC gagal membayar gaji kepada Mendy sejak September 2021, menyusul tuduhan yang diajukan terhadap Mendy yang kemudian semuanya ia dibebaskan, hingga akhir kontraknya pada Juni 2023. Klaim ini akan diajukan ke Pengadilan Ketenagakerjaan," ungkap De Marco.

Manchester City tidak memberikan komentar saat dihubungi oleh Sky Sports News.

Mendy menjadi bek termahal di Liga Premier ketika City membayar 52 juta pound (Rp1 triliun) kepada Monaco untuk mendapatkannya pada tahun 2017. Ia memenangkan tiga gelar bersama City dan menjadi bagian dari skuat Prancis yang memenangkan Piala Dunia 2018. Mendy terakhir kali bermain untuk klub pada Agustus 2021 dan kini bermain untuk Lorient di Ligue 1