JAKARTA - Matchday kedua Grup D akan mempertemukan timnas Jepang U-17 dengan Argentina U-17. Pertandingan akan digelar di Stadion Si Jalak Harupat, Bandung pada Selasa, 14 November pukul 19.00 WIB.
Kali ini, gebrakan para wonderkid penerus Lionel Messi begitu dinanti. Tiga poin penuh penting bagi La Albiceleste muda demi memperbaiki posisi di klasemen sementara fase Grup Piala Dunia U-17 2023.
Pasalnya saat melawan Senegal U-17 di laga perdana, tim asuhan Diego Placente gagal meraih kemenangan. Claudio Echeverri dan kolega takluk dari Singa Teranga dengan skor akhir 1-2.
Hal itu tentu menjadi catatan serius bagi Diego Placente untuk mengembalikan mental anak asuhnya dari kekalahan yang mereka alami di pertandingan pertama.
Namun upaya untuk bangkit saat melawan Jepang U-17 tak selalu berjalan mulus. La Seleccion dihadapkan pada kenyataan bahwa sejumlah pemain mereka mengalami cedera.
Dikutip dari media Argentina TyC Sport, ada empat pemain yang kondisinya masih terus dipantau jelang duel dengan Jepang U-17.
Bahkan, salah satu pemain yang mengalami cedera adalah bintang sekaligus kapten mereka, Claudio Echeverri, Mariani Gerez, Gustavo Albarracin dan Juan Gimenez.
Echeverri dikabarkan mengalami masalah otot kram setelah laga melawan Senegal. Sama seperti Echeverri, dua pemain lainnya, yakni Juan Gimenez dan Mariano Gerez juga dikabarkan mengalami kram.
BACA JUGA:
Adapun satu pemain lainnya, yaitu Gustavo Albarracin, mengalami cedera pada lututnya. Bahkan, Albarracin sangat diragukan untuk bisa tampil dalam laga melawan timnas U-17 Jepang nanti.
Sementara itu di kubu lawan, timnas Jepang U-17 menatap laga kontra Argentina dengan percaya diri tinggi. Modal cukup dikantongi tim Samurai Biru setelah menang 1-0 atas Polandia di matchday perdana.
Di sisi lain, Argentina U-17 bisa melihat celah dari skuad Jepang yang mengakui bahwa kemenangan mereka juga tertolong karena hujan deras. Argentina mesti mencari kelemahan Jepang yang mengakui cukup kesulitan membongkar pertahanan Polandia di matchday pertama.
“Kami memanfaatkan delay untuk memotivasi pemain. Kami pun melakukan perubahan pada pemain dan memang timing-nya bagus. Jadi kami bisa menguasai pertandingan di akhir babak kedua. Jadi hujan deras menjadi keuntungan bagi kami,” ungkap pelatih Jepang, Moriyama Yoshiro usai pertandingan melawan Polandia.