Bagikan:

JAKARTA - Sepak bola Indonesia merasakan sejarah baru di mana penggunaan Video Assistant Referee (VAR) digunakan di Tanah Air. Momen itu terjadi di laga Piala Dunia U-17 2023 yang digelar di Solo.

Penggunaan VAR perdana terjadi di Stadion Manahan pada laga antara timnas Mali U-17 melawan Uzbekistan U-17 di matchday pertama Grup Jumat, 10 November sore. 

Aksi penggunaan VAR untuk pertama kalinya itu  terjadi pada menit ke-68. Ketika itu terlihat Ibrahim Kanate dijatuhkan pemain Uzbekistan, Bekhruz Jumatov di area teralarang.

Namun, wasit asal Uruguay Gustavo Tajera tak menganggap hal itu sebagai pelanggaran. Tak lama, Tajera mendapatkan pemberitahuan dari tim VAR yang berada di salah satu sudut Stadion Manahan.

Berdasarkan info itu, dang pengadil langsung memeriksa sendiri tayangan ulang kejadian pelanggaran itu. Namun, sang wasit sempat mengalami kendala.

Tajera sempat tertahan hampir dua menit untuk menanti tayangan muncul di layar monitor VAR. Setelah melihat dengan seksama, wasit kemudian memberikan hadiah penalti kepada Mali. 

Penalti itu dieksekusi dengan baik Mamadou Doumbia pada menit ke-72. Eksekusi itu menjadi brace sang pemain yang kemudian juga ditambah menjadi hattrick untuk membawa Mali menang 3-0 di akhir laga.

Setelah momen pengoerasian VAR dilakukan sebagai yang pertama kalinya di Tanah Air, menariknya beberapa menit kemudian VAR kembali digunakan. 

Mamadou Doumbia sempat mencetak gol ketiga untuk Mali pada menit ke-75. Gol itu pun tampak tidak ada yang salah, tapi wasit lagi-lagi berkomunikasi dengan tim VAR. Karena momen ini pertandingan sempat tertunda selama kurang lebih lima menit untuk memastikan tidak ada pelanggaran dalam proses terciptanya gol yang ternyata sah.