JAKARTA - Spanyol datang ke Indonesia dengan ambisi meraih trofi untuk kali pertama di Piala Dunia FIFA U-17 2023. Spanyol, tim bertabur bintang muda, tetapi tak pernah berhasil mengangkat trofi meski sudah empat kali mencapai final.
Tidak ada Lamine Yamal di tim nasional Spanyol U-17 yang berlaga di Piala Dunia FIFA U-17 2023. Meski usianya masih 16, Yamal sudah masuk skuat senior Spanyol. Dirinya pun sudah melakukan debut dan bahkan mencetak gol bersama tim senior.
Di klub, Yamal pun sudah menjadi pilar Barcelona. Dirinya menjadi magnet anyar dari Blaugrana setelah berakhirnya era Lionel Messi.
Meski demikian, Yamal sesungguhnya turut membawa Spanyol U-17 ke Indonesia. Dirinya menjadi bagian dari skuat La Rojita yang berlaga di Piala Eropa U-17 2023.
Hasilnya Spanyol menduduki peringkat tiga dan mengantungi salah satu dari empat tiket yang tersedia bagi tim Eropa.
Hanya, Yamal tak lagi masuk skuat yang dibawa pelatih Jose Lana. Namun tanpa Yamal bukan berarti Spanyol minus pemain bintang.
Ada Marc Guiu yang juga masuk skuat Spanyol di Piala Eropa U-17. Baik Yamal maupun Guiu memberi kontribusi masing-masing empat gol di Piala Eropa.
Guiu yang juga produk akademi La Masia milik Barca sempat trending saat melakukan debut bersama tim senior melawan Athletic Bilbao di pertandingan La Liga Spanyol.
Tak hanya itu, dirinya baru masuk beberapa menit sudah langsung membobol gawang lawan sekaligus membawa Barca menang 1-0. Guiu juga sudah tampil di Liga Champions
Timnas Spanyol di level yunior sesungguhnya tak berbeda jauh dengan tim senior yang lama tak pernah merengkuh trofi juara. Timnas U-17, bahkan, menjadi spesialis runners-up tanpa pernah menjadi juara.
Dari 10 kali berlaga di Piala Dunia, La Furia Roja sudah empat kali mencapai final. Namun tak satupun pernah menjadi juara. Sedangkan dua lagi hanya menduduki peringkat tiga.
Prestasi bagus justru ditorehkan di Piala Eropa U-17. Mereka sempat tujuh kali masuk final. Hasilnya? Spanyol juara tiga kali dan empat kali menjadi runners-up.
Seperti hanya timnas senior yang sulit juara di Piala Dunia. Meski memiliki skuat yang tidak kalah mumpuni karena sebagian besar pemain diambil dari dua raksasa La Liga, Barcelona dan Real Madrid, namun Spanyol sulit menuai prestasi di Piala Dunia.
Prestasi tertinggi dengan menduduki peringkat empat di Piala Dunia 1950 dan akhirnya menjadi juara pada Piala Dunia 2010.
Sementara di Piala Eropa, Spanyol pernah juara pada edisi 1964. Namun mereka kemudian lama tak mengangkat trofi sampai akhirnya Spanyol bisa melakukan pada 2008 dan 2012.
BACA JUGA:
Pada edisi terakhir, Euro 2020, Spanyol mencapai semifinal dan kemudian menduduki peringkat tiga.
Sukses tim senior selama satu dekade terakhir setidaknya memacu semangat yunior untuk mengikuti jejak menjadi juara untuk kali pertama di Piala Dunia FIFA U-17 2023
Lana yang menerima tanggung jawab itu berharap bisa memenuhi target. Pelatih berusia 48 ini menggantikan Julen Guerrero yang membawa Spanyol lolos ke putaran final. Dirinya mulai menangani tim sejak Oktober 2022.
Lana memang bukan sosok asing bagi sebagian pemainnya. Setelah menjadi asisten pelatih di Racing Santander, dirinya lebih banyak menangani timnas yunior. Lana melatih timnas U-15, U-16 dan U-21 serta terakhir mengarsiteki timnas U-17.
Mampukah Lana memenuhi target di Indonesia? Yang jelas, pasukannya harus memulai pertarungan di penyisihan grup lebih dulu yang digelar di Solo.