YOGYAKARTA – Olahraga renang jadi salah satu kegiatan yang cukup aman dan menyenangkan. Namun, kegiatan tersebut harus dilakukan dengan hati-hati karena tetap ada risiko yang harus diperhitungkan. Risiko cedera saat berenang bisa cukup berbahaya karena dilakukan di air.
Risiko Cedera Saat Berenang
Secara umum cedera renang adalah kondisi dimana perenang mengalami masalah pada anatomi tubuhnya yang diakibatkan oleh kegiatan renang. Risiko cedera renang yang mungkin akan dialami adalah sebagai berikut.
- Kram
Risiko cedera berupa kram sering dialami oleh perenang baik pemula maupun atlet. Kram saat renang biasanya terjadi dalam hitungan detik bahkan menit. Biasanya kram dirasakan di area lengan atau kaki.
Kram saat renang terjadi karena adanya penegangan otot secara tiba-tiba, yakni terjadi kontraksi hingga menimbulkan rasa sakit. Otot di area tubuh tertentu akan kaku, kencang, nyeri, dan sulit digerakkan. Salah satu cara mengantisipasi kram saat renang adalah dengan melakukan pemanasan sebelum berenang. Selain itu perenang harus menjaga elastisitas otot tubuh dan mengonsumsi makanan sehat.
- Cedera pada Leher
Cedera ini terjadi karena terjadi penegangan pada otot leher. Saat cedera ini terjadi, otot terasa panas dan perih. Cedera leher saat berenang sering menimpa perenang yang melakukan gaya dada atau gaya lain yang mengharuskan mereka menjaga leher di atas permukaan air, atau gerakan lain seperti memutar leher untuk mengambil napas.
Cara mengantisipasi cedera leher saat berenang adalah dengan menjaga agar kepala dan tulang belakang tetap sejajar. Jika ini terjadi, tak perlu panik, cukup lakukan kompres menggunakan es yang dilapisi handuk pada area leher.
- Cedera di Bahu
Olahraga renang sedikit banyak melibatkan lengan dan bahu sehingga bagian ini cukup rentan cedera. Cedera swimmer’s shoulder biasanya muncul berupa nyeri pada otot baik pada bahu kanan, kiri, atau dua-duanya secara bersamaan. Para perenang dengan gaya bebas biasanya kerap mengalami cedera bahu.
Saat terjadi cedera bahu, jangan memaksakan diri untuk tetap berenang karena akan memperparah luka. Lakukan pengompresan dengan es lalu beristirahat dari kegiatan yang melibatkan tangan seperti angkat beban. Jika nyeri tak tertahankan Anda bisa mengonsumsi pereda nyeri untuk sementara waktu sebelum memeriksakan diri ke dokter.
- Robekan Labrum
Cedera bahu yang parah dan tak segera ditangani akan menyebabkan robekan labrum
Swimmer's shoulder yang lebih berat, apabila dibiarkan, dapat menyebabkan terjadinya robekan labrum yakni tulang rawan yang ada di antara tepi tulang belikat dan bonggol dari tulang lengan atas. Labrum sendiri berfungsi sebagai bantalan agar tak terjadi nyeri saat dua tulang bergesekan.
Robekan labrum sangat mungkin terjadi pada atlet yang mengabaikan cederanya. Jika robekan ini terjadi, atlet harus istirahat dan melakukan penyembuhan dengan bantuan dokter.
- Cedara di Lutut
Lutut juga berpotensi mengalami cedera saat atlet berenang gaya dada. Pasalnya gaya dada cukup mengandalkan kaki agar bisa melaju di dalam air. Saat kaki digerakkan dengan sembarangan, sedangkan tenaga yang dikeluarkan tidak terkontrol maka lutut berpotensi mengalami cedera. Biasanya cedera lutut akan dibarengi dengan nyeri hingga bengkak.
Itulah informasi terkait risiko cedera saat berenang. Kunjungi VOI.ID untuk mendapatkan informasi menarik lainnya.