Bagikan:

JAKARTA - Laga Belgia melawan Swedia di kualifikasi Euro 2024 di King Baudouin, Selasa, 17 Oktober 2024 dini hari WIB ditunda. Adanya serangan teroris yang menewaskan dua orang yang dikewathi WN Swedia di Brussels menjadikan UEFA menghentikan pertandingan dan kemudian menundanya.

Belgia yang bertindak sebagai tuan rumah di laga itu sudah memastikan lolos ke putaran final. Tim menduduki puncak klasemen Grup F dengan poin 16. Laga melawan Norwegia pun menjadi formalitas belaka.

Sementara, Swedia juga gagal lolos karena menduduki peringkat tiga. Victor Lindelof dkk sudah tidak bisa megejar poin Slovakia yang meraih tiket ke Jerman setelah menang 1-0 atas Azerbaijan. Slovakia sendiri mengakhiri penyisihan grup dengan menduduki peringkat dua dan mengantungi 16 poin.

Pertandingan Belgia melawan Swedia sesungguhnya berjalan lancar. Swedia unggul lebih dulu melalui Viktor Gyokeres yang mencetak gol menit 15.

Namun Begia mampu menyamakan skor saat striker Romelu Lukaku mencetak gol dari titik penalti. Gol penyerang AS Roma ini tercipta di menit 31.

Tak lama setelah gol Lukaku, laga kemudian dihentikan. Pasalnya terjadi penembakan di Brussels yang mengakibatkan dua orang Swedia meninggal dunia.

Insiden berdarah itu sesungguhnya terjadi sebelum pertandingan. Saat itu ada yang menyebutkan bila terjadi 'sesuatu yang serius' di tengah Kota Brussels.

Atas pertimbangan keamanan, UEFA memutuskan menghentikan pertandingan. Keputusan diambil setelah adanya kesepakatan di antara kedua tim dan petugas keamanan.

"Terkait dengan adanya dugaan serangan teroris di Brussels petang ini, UEFA sebagai penyelenggara kualifikasi antara Belgia dan Swedia memutuskan menunda pertandingan. Keputusan setelah konsultasi dengan kedua tim dan kepolisian setempat. Selanjutnya bakal ada pembicaraan lebih lanjut berkaitan dengan ini," demikian pernyataan resmi UEFA.

Demi menjaga keamanan, suporter Swedia pun tidak langsung meninggalkan stadion meski pertandingan sudah dihentikan. Permintaan itu juga disampaikan langsung oleh FA Swedia.

Federasi sepak bola negara itu meminta suporter untuk bertahan di dalam stadion sampai situasi benar-benar kondusif dan terkendali. Suporter pun sempat berada di dalam stadion selama dua setengah jam.

Sambil menunggu diizinkan meninggalkan stadion oleh petugas keamanan, tidak kurang 35 ribu suporter berseru, "All together, All together." Menunjukkan kedua suporter tetap bersama dan tidak ada perseteruan di antara mereka di tengah tragedi.

Selanjutnya, ribuan orang berseru, "Sweden, Sweden," sebagai bentuk dukungan untuk suporter Swedia.

"Pesan kepada suporter Swedia yang saat ini berada di Brussels. Kepolisian Belgia meminta suporter Swedia untuk tetap berada di stadion demi pertimbangan keamanan," demikian dikatakan FA Swedia.

"Suporter diharapkan selalu mengikuti setiap informasi dari petugas kepolisian, otoritas setempat dan staf FA Swedia yang berada di lokasi," demikian penjelasan FA Swedia lebih lanjut.

"Kami akan kembali bila otoritas Belgia memberikan informasi terbaru kepada kami. Mohon tetap tenang dan saling memperhatikan satu sama lain. Kami turut berduka kepada semua anggota keluarga yang mengalami kejadian di Brussels."

Sementara Perdana Menteri Belgia Alexander De Croo menulis di Twitter (X), "Saya menyampaikan duka cita yang mendalam kepada keluarga yang menjadi korban serangan pengecut di Brussels."

"Saya selalu mengikuti situasi bersama Kementerian Kehakiman dan Kementerian Dalam Negeri yang ada di Crisis Centre. Kami tetap memonitor dan meminta warga Brussels tetap tenang," ujarnya.

"Saya juga menyampaikan keprihatinan dan duka cita kepada Perdana Menteri Swedia atas insiden serangan terhadap warga Swedia di Brussels. Kami berduka cita kepada keluarga dan saudara yang ditinggalkan orang yang dikasihi," kata Perdana Menteri.