JAKARTA - Pelaku penembakan yang menyebabkan dua fan timnas Swedia tewas di Brussel, Senin 16 Oktober malam waktu setempat, mengaku sebagai anggota Islamic State of Iraq and Syiria (ISIS).
Dua orang ditembak mati dan beberapa lainnya terluka di dekat jantung kota Brussels, Belgia pada Senin malam setelah seorang pria bersenjata AK-47 diduga berteriak "Allahu Akbar," melepaskan tembakan, dan melarikan diri dari tempat kejadian, menurut laporan media lokal.
Media Belgia, Sudinfo, melaporkan penyerang, yang melepaskan tembakan setelah turun dari skuter, menembak dua korban yang dilaporkan mengenakan kostum timnas sepak bola Swedia.
Dalam video yang beredar luas, terlihat seorang pria mengklaim bahwa dia adalah anggota organisasi teroris ISIS dan dia menembak tiga orang Swedia untuk membalas kematian umat Islam.
Kekerasan terjadi menjelang pertandingan sepak bola kualifikasi Euro 2024 antara Belgia dan Swedia yang dijadwalkan pada Senin malam di Stadion King Baudouin, sekitar tiga mil jauhnya dari tempat penembakan terjadi.
Pertandingan dihentikan setelah babak pertama dalam kedudukan 1-1 karena pelaku penembakan masih dicari. Fan tetap berada di dalam stadion sebagai tindakan pencegahan keamanan.
Perdana Menteri Belgia Alexander De Croo, dalam unggahannya di X (dulu Twitter), mengecam insiden tersebut sebagai "serangan pengecut" dan meminta warga untuk waspada karena tersangka tampaknya sedang berkeliaran.
“Saya memantau situasi ini dengan cermat, bersama dengan Menteri Kehakiman dan Menteri Dalam Negeri dari (pusat krisis),” tulis De Croo.
“Kami memantau situasi dan meminta masyarakat Brussel untuk waspada,” tulisnya lagi.
Video yang beredar di media sosial dan ditayangkan di siaran berita Belgia yang kabarnya diambil di lokasi kejadian menunjukkan seorang pria berkemeja oranye terang menembaki pejalan kaki yang melarikan diri.
Pria itu terlihat mengejar beberapa orang, mengikuti mereka ke dalam sebuah gedung sebelum menembakkan senjatanya lagi.
Menurut Sudinfo, tersangka mengatakan dia menembak kedua orang tersebut untuk “membalas dendam umat Islam” dan menambahkan bahwa “kita hidup dan mati demi agama kita.” Pria itu terlihat melarikan diri dari lokasi kejadian dengan skuternya, lapor media tersebut.
BACA JUGA:
Juru bicara polisi Ilse Vande Keere mengatakan petugas segera tiba di lokasi kejadian dan menutup lingkungan sekitar. Dia menolak menjelaskan lebih lanjut mengenai latar belakang penembakan tersebut.
Penembakan itu terjadi di saat meningkatnya kewaspadaan terkait dengan perang Israel-Hamas yang sedang berlangsung dan telah meningkatkan ketegangan di beberapa negara Eropa.