Bagikan:

JAKARTA - Penyelenggara Grand Prix India mengatakan bahwa mereka sedang bekerja keras untuk memastikan tim dan pembalap MotoGP mendapatkan visa mereka tepat waktu. Ini penting bagi mereka untuk berpartisipasi dalam balapan akhir pekan ini.

India akan menjadi tuan rumah balapan MotoGP pertamanya di Sirkuit Internasional Buddh di pinggiran Delhi pada  24 September. Namun even ini telah menimbulkan  masalah dengan sulitnya visa dan klirens dari bea cukai.

Beberapa tim, termasuk tim pabrikan Honda dan pembalap bintangnya Marc Marquez, terpaksa mengubah jadwal penerbangan mereka karena visa elektronik mereka masih diproses oleh pemerintah India.

Dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan pada Selasa malam 20 September, sebagai tanggapan atas kekacauan perjalanan ini, Fairstreet Sports, yang mengorganisir balapan ini dengan dukungan pemerintah negara bagian Uttar Pradesh. Mereka  mengatakan bahwa mereka sedang bekerja dengan otoritas India untuk memastikan semua aplikasi visa yang masih ada diproses dengan cepat.

Mereka juga menyatakan keyakinan bahwa semua anggota tim akan dapat mencapai India tepat waktu sehingga balapan dapat berlangsung sesuai jadwal.

"Kami telah mendapatkan pembaruan tentang masalah saat ini dalam proses penerbitan visa," bunyi pernyataan tersebut, dikutip motorsport.com. "Kami ingin membagikan bahwa kami telah bekerja keras untuk menyelesaikan masalah ini dengan cara terbaik yang memungkinkan."

"Sebagian besar dari hampir 500 visa telah disetujui, dan sejumlah besar lainnya akan segera selesai. Tim yang berdedikasi melakukan segala yang mungkin untuk memastikan bahwa setiap pembalap, tim, dan pejabat teknis mendapatkan visa mereka sesegera mungkin. Insiden ini tak terduga dan kami melakukan segala yang diperlukan untuk mengatasinya dengan segera."

"Kami memahami pentingnya pengalaman yang mulus bagi semua peserta dan peserta serta mengimbau semua orang untuk bersabar dan berkerja sama dengan kami dan tim," tambah pernyataan itu.

Dalam pernyataan yang diperbarui, penyelenggara menambahkan bahwa "kami menyesal atas keterlambatan tak terduga dalam proses penerbitan visa.

"Harapkannya bahwa ini bukanlah cerminan dari dedikasi dan kerja keras kami. Ini adalah gangguan teknis yang tak terduga yang merupakan bagian dari tantangan yang dihadapi dalam acara perdanat seperti ini."

Sementara beberapa tim, termasuk Ducati dan Aprilia, berhasil mengirimkan personel mereka ke India tepat waktu. Namun  anggota tim lainnya masih menunggu persetujuan untuk masuk ke negara Asia Selatan ini.

Mereka yang terkena dampak menyalahkan agensi India dan Eropa yang terlibat dalam proses perjalanan atas keterlambatan tersebut.

Jika terjadi penundaan lebih lanjut, MotoGP akan memiliki opsi untuk memotong waktu latihan pada  Jumat, 22 September, baik sebagian maupun seluruhnya. Ini adalah  langkah yang diambil selama akhir pekan GP Argentina ketika masalah teknis dengan pesawat kargo menyebabkan pengiriman barang datang terlambat ke Termas de Rio Hondo.

Ini bukan pertama kalinya sebuah balapan internasional besar di India menghadapi masalah perjalanan. Sejumlah anggota paddock Formula 1 juga mengalami penundaan serupa ketika Sirkuit Internasional Buddh masih menjadi bagian dari kalender dari 2011 hingga 2013.

Namun, acara Formula E di Hyderabad berjalan lancar tanpa hambatan birokratis serupa pada bulan Februari lalu. Semoga saja di Indonesia kejadian seperti ini tidak terjadi.