JAKARTA - Timnas Indonesia diminta mempertimbangkan untuk tak lagi ikut serta dalam turnamen-turnamen lanjutan yang digelar Federasi Sepak Bola Asia Tenggara (AFF). Hal ini diungkap Presiden Madura United, Achsanul Qosasi menyusul kecurangan yang dilakukan timnas Vietnam di partai final Piala AFF U-23.
Dalam laga final di Rayong Province Stadium, Thailand pada Sabtu, 26 Agustus malam WIB bek Vietnam U-23, Nguyen Hong Phuc, melakukan tindakan berbahaya kepada Haykal Alhafiz.
Ia menghantam kepala Haykal Alhafiz dengan siku saat laga berjalan 113 menit. Pemain asal PSIS Semarang itu sampai harus mendapatkan perawatan dari tim medis timnas Indonesia.
Melihat aksi keras itu anehnya wasit asal Jepang, Hiroki Kasahar tidak memberikan kartu untuk aksi membahayakan Nguyen Hong Phuc. Begitu juga pihak AFF yang terkesan membiarkan aksi yang semestinya bisa diganjar sanksi keras.
Sikap AFF yang terkesan acuh itulah yang kemudian membuat Achsanul Qosasi buka suara. Ia meminta Timnas Indonesia untuk mempertimbangkan tidak ikut Piala AFF lagi jika pemain Vietnam yang menghantam Haykal Alhafiz, tak disanksi AFF.
"Jika pemain ini tidak disanksi oleh AFF, Timnas Indonesia harus bersuara dan mempertimbangkan untuk tidak terlibat lagi dalam turnamen AFF," tulis Achsanul Qosasi di akun Instagramnya dikutip Senin, 28 Agustus.
"Setelah melanggar, mestinya dia mendatangi Haykal dan menunjukkan respeknya," lanjutnya menegaskan.
Andai memutuskan untuk menarik diri dari turnamen yang digelar AFF sebagai bentuk kekecewaan, skuad Merah Putih tak akan tampil di Piala AFF U-16, Piala AFF U-19, Piala AFF U-23, dan Piala AFF senior.
Namun begitu, Timnas Indonesia masih bisa tampil di turnamen skala Asia Tenggara (ASEAN) lainnya seperti SEA Games. Mengingat agenda turnamen itu bukan merupakan agenda yang ada di bawah naungan AFF.