Atlet Somalia Cetak Rekor Memalukan Jadi Pelari Paling Lambat di Dunia Nomor 100 Meter, Fakta Mengejutkan Terbongkar
Ilustrasi olahraga atletik lari. (Foto: Pexels/@Maksim Goncharenok)

Bagikan:

JAKARTA – Pelari Somalia bernama Nasra Abu Bakar Ali mencetak rekor sebagai pelari paling lambat pada nomor 100 meter setelah finis dengan catatan waktu dua kali lipat dari pemenang di ajang World University Games di China.

Nasra menyelesaikan kompetisi 100 meter tersebut dengan catatan waktu 21,81 detik. Dia tercatat tertinggal jauh 11,58 detik dari pemenang lomba Gabriela Silva Mourao dari Brasil.

Catatan waktu itu lantas menimbulkan pertanyaan luas karena ia dianggap minim pengalaman, tetapi bisa berkompetisi di ajang yang berlevel internasional. Setelah diusut ternyata Nasra bukanlah pelari profesional yang terlatih.

Menyikapi hal ini, Menteri Olahraga Somalia Mohamed Barre Mohamud secara terbuka langsung meminta maaf kepada publik. Dia juga memerintahkan agar ketua federasi atletik nasional diskors karena mengirim seorang pelari yang tidak terlatih untuk mewakili negara Afrika itu.

"Apa yang terjadi hari ini bukanlah representasi dari rakyat Somalia. Kami meminta maaf kepada rakyat Somalia," kata Mohamed sebagaimana dilansir The Guardian.

Mohamed mengaku kementeriannya tidak mengetahui bagaimana wanita berusia 20 tahun itu terpilih untuk bertanding di nomor 100 meter putri pada pertandingan pelajar di Chengdu, Cina, pada Selasa kemarin.

Dia pun mengeluarkan pernyataan sekaligus memerintahkan Komite Olimpiade Somalia untuk menskors ketua federasi atletik nasional Khadija Aden Dahir. Perintah itu setelah diketahuia Nasra Abukar adalah kerabatnya dan diberi kesempatan untuk bertanding di ajang itu.

"Sangat menyedihkan melihat pemerintahan yang tidak kompeten. Bagaimana mungkin mereka memilih seorang gadis yang tidak terlatih untuk mewakili Somalia dalam perlombaan lari?" tulis salah satu pengguna media sosial, Elham Garaad dikutip BBC.

"Ini benar-benar mengejutkan dan mencerminkan buruknya negara kami di dunia internasional," ia menambahkan.

Asosiasi Universitas Somalia dalam sebuah siaran pers yang diunggah ke halaman Facebook mengatakan, mereka tidak menunjuk seorang atlet pun untuk berkompetisi di ajang tersebut.

Federasi Atletik Somalia dilaporkan telah setuju untuk melakukan investigasi tentang bagaimana Abubakar Ali terpilih.

Insiden ini bukan pertama kalinya Somalia memicu kontroversi dengan pilihan atletnya di ajang atletik internasional.

Pada tahun 2016, Maryan Nuh Muse mencatatkan waktu yang lamban, yaitu 1.10.14 di nomor 400 meter di Olimpiade Rio. Waktu rata-rata untuk acara tersebut adalah sekitar 48 detik.

Namun, banyak yang memuji pelari ini karena berusaha untuk ikut serta dalam perlombaan dan karena menentang kondisi sulit yang dihadapi wanita Somalia yang ingin ambil bagian dalam olahraga tingkat tinggi.

Pada Olimpiade 2012 di London, Zamzam Mohamed Farah mencatatkan waktu satu menit 20,48 detik atau sekitar 30 detik di belakang pemenang.

Atlet ini dilaporkan mendapat ancaman pembunuhan selama pertandingan dari beberapa orang di Somalia yang percaya bahwa wanita tidak boleh berpartisipasi dalam olahraga.