MotoGP: Menebak Masa Depan Marc Marquez di Honda

JAKARTA – Masa depan Marc Marquez di tim pabrikan Honda sedang tidak menentu. Juara MotoGP sebanyak enam kali itu tak kunjung menemukan performa terbaik, setelah terus menerus dibekap cedera.

Sepanjang musim balap 2023, Marquez belum sekalipun menang. Bahkan dia tiga kali absen, masing-masing di MotoGP Argentina, Amerika Serikat, dan Spanyol. Tiga kali gagal finis di Portugal, Prancis, dan Italia. Serta tidak start di Jerman dan Beland

Fisik Marquez yang belum bugar ditambah performa Honda yang buruk musim ini, semakin memperparah prestasi juara enam kali MotoGP itu.

“Marc sedang berada dalam situasi yang sagant berat. Dia pebalap dengan talenta istimewa, namun berada dalam situasi yang tidak memungkinkan untuk menunjukkan kemampuan hebatnya itu. Marc harus segera membuat keputusan agar performanya kembali ke puncak,” kata Alex Rins, rekannya sesama pebalap asal Spanyol seperti dikutip DAZN.

Legenda balap motor Mick Doohan dan Wayne Rainey menyarankan agar Marquez mengganti suasana. Mantan rekan Marquez di Honda, Jorge Lorenzo dan Dani Pedrosa juga berpendapat sama.

“Saya pikir Marc bisa pindah ke tim lain yang lebih baik, Ducati misalnya,” kata Lorenzo.

Sebulan lalu Ketua Tim Honda Racing, Alberto Puig mengeluarkan pernyataan bahwa Marquez diberi kesempatan jika ingin pindah tim.

“Kami punya kontrak, namun setiap individu punya hak untuk menentukan masa depan hidupnya. Honda bukanlah perusahaan yang memaksakan anggotanya untuk tetap bersama, jika memang sudah tidak merasa nyaman,” kata Puig, seperti dikutip Motorsport.

Marquez sudah 11 musim bersama Honda, sejak dia melakoni debut sebagai pebalap MotoGP pada 2013. Sebanyak enam musim di antaranya dia selesaikan dengan predikat juara. Kontrak terakhir Marquez dengan Honda baru berakhir pada 2024.

“Saya sedang berada dalam situasi terbruk sepanjang karier. Siapapun tidak dapat memutuskan soal masa depan jika sedang berada dalam kondisi seperti yang saya alami saat ini. Sekarang yang saya perlukan adalah pemulihan, berpikir, bernafas, dan bicara dengan seluruh tim,” kata Marquez.