JAKARTA – Balap motor tercepat di dunia, MotoGP akan menerapkan kebijakan penggunaan bahan bakar fosil mulai 2024. Sebanyak 40 persen bahan bakar yang digunakan harus berbahan bukan fosil, sebelum akhirnya mencapai 100 persen bukan fosil dan ramah lingkungan pada 2027.
Purwarupa motor yang menggunakan bahan bakar jenis baru untuk MotoGP akan diuji coba di Sirkuit Misano pada September mendatang. Menurut Direktur Teknik MotoGP, Corrado Cecchinello, bahan bakar baru yang digunakan untuk balap motor tersebut bernama eFuel dan Biofuel.
“Peraturan yang kami perkenalkan untuk musim 2024 adalah 40 persen bahan bakar harus berasal dari bukan fosil, dan ini ditentukan lewat perbandingan antara C-14 atau karbon muda dan C atau karbon. Karbon muda adalah karbon yang belum diproduksi selama jutaan tahun, bukan karbon seperti yang dijumpai dalam bahan bakar fosil,” kata Cecchinello seperti dikutip Crash.net.
Cecchinello menjelaskan, sumber bahan bakar bukan fosil tersebut bisa dihasilkan dari beberapa metode.
“Jika itu memakai nama eFuel, itu berarti Anda memakai bahan bakar sintetis. Entah dihasilkan dari tangkapan unsur di udara atau apapun. Menurut saya ini cara yang sulit. Ada cara yang lebih mudah untuk menghasilkan bahan bakar bukan fosil dengan karbon muda, yaitu Biofuel. Bahan bakar jenis ini dapat dihasilkan dengan mengekstrak bahan dari sayuran atau biomassa, bukan minyak mentah,” ujar Cecchinello memaparkan.
BACA JUGA:
MotoGP memberikan kebebasan bagi para peserta untuk berinovasi soal bahan bakar baru yang tidak berdasar minyak bumi dan ramah lingkungan ini. Apapun metode pembuatannya, yang penting di hasil akhir kandungan C-14 harus 40 persen pada 2024 dan 100 persen pada 2027.
“Tujuan MotoGP tidak hanya soal meminimalkan jejak karbon. Lebih dari itu, memelopori teknologi yang layak diterapkan untuk dunia,” kata Cecchinello lagi.