JAKARTA – Mantan kiper tim nasional Indonesia Kurnia Meiga merasa senang bisa mendapat bantuan dari Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI). Bantuan itu diberikan langsung oleh Ketum PSSI, Erick Thohir.
Mantan penjaga gawang timnas itu harus menjauh dari sepakbola sejak 2017 akibat penyakit gangguan penglihatan. Selama menepi, Kurnia Meiga dan istrinya Azhiera Adzka Fathir harus berjuang sendiri untuk bangkit.
"Terima kasih banyak untuk Pak Erick Thohir yang telah membantu, peduli kepada keluarga kami. Karena enam tahun terakhir ini kami berjuang sendiri," ujar Azhiera dikutip dari situs resmi PSSI.
Dukungan Erick tak hanya pada pemulihan Kurnia Meiga melainkan juga bantuan lain yang mencakup membangun usaha hingga merenovasi rumah mantan kiper tim nasional Indonesia itu.
Kurnia Meiga mengatakan bahwa dirinya mendukung penuh langkah Erick membentuk Yayasan Bakti Sepak bola Indonesia. Kehadiran yayasan tersebut dinilai dapat membantu para pemain dan eks pemain untuk mendapatkan masa depan yang lebih baik saat tidak lagi berkarir di lapangan hijau.
"Saya berterima kasih banyak untuk Bapak Erick Thohir yang telah membantu saya untuk kesehatan, merenovasi rumah, dan franchise. Sangat membantu saya dan keluarga," ujar Meiga.
BACA JUGA:
Meiga pun mengaku terus mendapatkan motivasi dari mantan Presiden Inter Milan tersebut. Meiga tak menampik jika masih ada hasrat untuk kembali berlaga di lapangan suatu saat nanti.
"Saat ini sambil didampingi Pak Erick Thohir untuk kesehatan, saya juga ada pengobatan alternatif. Kita tak tahu mukjizat Allah, kalau Allah kasih kesembuhan untuk bisa melihat, saya akan aktif kembali," kata dia.
Erick Thohir mengatakan para mantan pemain timnas sudah sepantasnya mendapatkan apresiasi yang layak. Melalui Yayasan Bakti Sepakbola Indonesia, Erick ingin adanya jaminan bagi para pemain sepak bola saat gantung sepatu.
"Memastikan para pahlawan olahraga sepakbola mendapati pelayanan kesehatan yang baik. Itulah kenapa kita terus berdiskusi dengan BPJS dan membantu persiapan saat setelah pensiun," ujar Erick.