Sudah Terlewat 2 Ajang, Rehan/Lisa Ingin Fokus Jalani Turnamen Road to Olympic 2024
Pasangan Rehan Naufal Kusharjanto/Lisa Ayu Kusumawati. (Foto: Twitter @INABadminton)

Bagikan:

JAKARTA - Ganda campuran Indonesia, Rehan Naufal Kusharjanto/Lisa Ayu Kusumawati ingin fokus untuk menghadapi turnamen Race to Olympic 2024, satu di antaranya adalah Indonesia Open 2023 yang tengah berlangsung.

Rehan/Lisa ingin lebih matang agar mendapatkan hasil maksimal karena sudah melewatkan dua turnamen yakni Piala Sudirman dan Thailand Open. Meski harus menguras tenaga, Rehan/Lisa siap melakoninya.

"Jadi lebih jaga fokus saja, pasti badan capai, risiko atlet. Mau bagaimanapun caranya kalau pelatih bilang berangkat, ya berangkat. Saya sudah komitmen sama Lisa, mau itu menang, mau itu kalah," kata Rejan.

"Kalau menang Alhamdulilah, kalau kalah ya sudah karena kalah itu biasa, nanti kami latihan lagi, pokoknya jaga mentalnya jangan sampai down," lanjutnya.

Sementara itu Lisa berharap bisa menembus delapan besar atau semifinal di setiap turnamen yang mereka lakoni ke depannya.

"Kalau buat babak sih saya ingin tiap turnamen bisa tembus delapan besar, semifinal," kata Lisa, seperti dikutip dari Antara.

"Apalagi Super 1000 tidak gampang lawannya. Dari awal juga berat, pasti sudah setara. Kami harus lebih siap lagi," timpal Rehan.

Di Indonesia Open 2023 sendiri, Rehan/Lisa sudah menembus babak 16 besar. Pasangan ini melewati babak pertama dengan mengalahkan wakil Malaysia, Goh Soon Huat/Lai Shevon Jemie, dengan skor 13-21, 26-24 dan 21-17

Selain ingin tetap fokus, kondisi fisik serta mental juga jadi perhatian Rehan/Lisa dalam menghadapi babak 16 besar Indonesia Open 2023. Kepercayaan diri juga ingin mereka jaga.

Bagi pasangan peraih medali emas SEA Games 2023 Kamboja itu, tidak ada hal yang tidak mungkin, termasuk bersaing secara kompetitif dengan pasangan yang berada di empat besar dunia saat ini.

"Kami sudah pernah lawan ranking satu, dua, tiga, dan empat. Jadi cara mainnya gimana, kami tahu dan punya gambaran. Ranking satu sampai empat ini memang susah ditembus. Tapi kan pasti tidak mungkin orang bisa se-perfect itu. Pasti ada kelemahan di satu atau dua titik," kata Rehan.

"Makanya kami banyak dapat pelajaran dari situ. Apalagi ketika lihat video, penting (melihat) ranking satu lemahnya di mana, ranking dua, tiga, empat (kelemahannya) di mana. Tapi di sisi lain lawan juga pasti lihat kelemahan kami. Dari saya, pokoknya lebih disiapkan lagi untuk melawan peringkat atas,” ujarnya menambahkan.