Bagikan:

JAKARTA - Kontingen Indonesia mengantisipasi cuaca panas di Kamboja selama penyelenggaraan ASEAN Para Games (APG) 2023 di Phnom Penh, pada 3-9 Juni.

Suhu panas menjadi salah satu tantangan yang dihadapi atlet Indonesia pada pesta olahraga disabilitas terbesar di Asia Tenggara edisi ke-12 tersebut.

Khusus di Phnom Penh, suhu bisa mencapai 38 derajat celcius, meski dalam beberapa hari terakhir sudah menurun 33 hingga 34 derajat celcius.

"Hal pertama yang harus dilakukan setiap hari adalah mencukupi kebutuhan cairan. Ini penting untuk mencegah dehidrasi karena suhu yang tinggi ini dan sangat berisiko heat stroke," kata dokter tim NPC Indonesia, Abdullah Al Hazmy mengutip Antara.

Langkah untuk mencegah dehidrasi, lanjut Hazmy, seluruh atlet sudah diimbau untuk makan berat maksimal dua jam sebelum berlaga.

Selain itu, kebutuhan sayuran juga menjadi perhatian tim dokter NPC Indonesia untuk asupan nutrisi atlet sekaligus pencegahan dehidrasi. Kemudian kebutuhan air putih setidaknya satu liter sebelum berlatih maupun bertanding.

"Jangan sampai ketika latihan merasa haus. Jika itu terjadi, kondisi tersebut sudah menunjukkan satu persen atlet mengalami dehidrasi," ujarnya.

"Juga disiapkan handuk dingin atau yang sudah dibasahi untuk menurunkan suhu tubuh, terutama di kepala hingga leher. Ini langkah yang efektif untuk pencegahan dehidrasi," ujar Hazmy menambahkan.

Soal penambahan suplemen maupun vitamin untuk pencegahan dehidrasi, dokter asal Sukoharjo itu menyerahkan kebijakan tersebut kepada masing-masing cabang olahraga.

"Biasanya soal suplemen apa yang boleh dikonsumsi dari pelatih sudah punya catatannya. Tim pelatih juga berkonsultasi ke kita soal penambahan vitamin," pungkas Hazmy.

Kontingen Indonesia bersisi 500 orang dan 268 di antaranya adalah atlet yang akan berlaga di 12 cabang olahraga yakni para-atletik, para-bulu tangkis, para-tenis meja, para-renang, angkat berat, judo tunanetra, para-catur, bola voli duduk, sepak bola cp, boccia, bola basket kursi roda, dan goalball.

Kontingen NPC Indonesia bertekad mencetak sejarah dengan hattrick juara umum atau tiga kali secara beruntun dalam pesta olahraga disabilitas terbesar di Asia Tenggara edisi ke-12 tersebut.

Pada dua edisi ASEAN Para Games, Indonesia digdaya dengan selalu menjadi juara umum. Pada ASEAN Para Games IX/2017 di Kuala Lumpur, Malaysia, skuad Merah Putih membawa pulang 126 emas, 75 perak, dan 50 perunggu.

Kala itu, Indonesia mengalahkan tuan rumah Malaysia yang berada di urutan kedua dengan 90 emas, 85 perak, 83 perunggu. Thailand berada di posisi ketiga dengan mengemas 68 emas, 73 perak, 95 perunggu.

Kemudian, Indonesia sukses mempertahankan predikat sebagai juara bertahan ketika menjadi tuan rumah ASEAN Para Games XI/2022 di Solo, Jawa Tengah, dengan mengantongi 175 emas, 144 perak, 107 perunggu.

Thailand di urutan kedua dengan 117 emas, 113 perak, dan 88 perunggu. Sementara Vietnam berada di posisi ketiga dengan mengoleksi 65 emas, 62 perak, dan 55 perunggu.