JAKARTA - Paris Saint-Germain (PSG) mengeluarkan pernyataan mengecam kelompok suporter yang menyerbu rumah Neymar dan menuntut bintang Brasil itu hengkang dari klub.
Kelompok suporter Collectif Ultras Paris (CUP) menyerbu rumah Neymar pada Rabu, 3 Mei kemarin, atau hanya selang beberapa hari pasca PSG takluk 1-3 melawan FC Lorient pada 30 April lalu.
”Paris Saint-Germain mengutuk keras tindakan yang tidak dapat ditoleransi dan menghina dari sekelompok kecil individu yang terjadi pada hari Rabu,” demikian pernyataan klub dilansir Evening Standard.
Dalam rekaman yang beredar, kelompok suporter ini mengawali aksi mereka dengan mendatangi markas klub dan menuntut agar dewan direksi mundur.
Potongan video kemudian memperlihatkan sebagian pendukung mengunjungi rumah Neymar dan menyerukan agar mantan pemain Barcelona tersebut hengkang.
Bintang klub Lionel Messi juga diyakini menjadi sasaran kekecewaan para penggemar. Laporan menyebut tuntutan yang sama diberikan kepada pemain berjuluk La Pulga itu.
”Apapun perbedaan pendapatnya, tidak ada yang membenarkan tindakan seperti itu. Klub memberikan dukungan penuh kepada para pemain, staf dan semua pihak yang menjadi target dari perilaku memalukan tersebut,” kata PSG.
Penyerbuan itu melengkapi pekan yang penuh gejolak bagi tim raksasa Ligue 1 tersebut. Mereka sebelumnya menskors Lionel Messi selama dua pekan setelah perjalanan tanpa izin ke Arab Saudi.
BACA JUGA:
Selain itu, peluang juara Ligue 1 mereka juga dalam posisi yang krusial menyusul kekalahan di kandang sendiri dari Lorient. Les Parisiens masih di puncak klasemen, tetapi hanya unggul lima poin Marseille di posisi kedua.