Bagikan:

JAKARTA - Direktur Utama PT Liga Indonesia Baru (LIB) Akhmad Hadian Lukita mengatakan, masukan klub-klub peserta menjadi pertimbangan utama dalam menentukan nasib Liga 1 dan 2 musim 2020, apakah tetap dilanjutkan atau tidak.

"Kami menyerahkannya kepada klub, apakah musim 2020 mau dilanjutkan atau tidak," ujar Akhmad Hadian kepada Antara di Jakarta, Senin, 11 Januari.

Klub-klub, dia melanjutkan, dapat memberikan pendapatnya terkait liga dalam pertemuan dengan LIB pada 22 Januari nanti. Pada hari itu dijadwalkan dua agenda yaitu rapat soal Liga 1 pada pagi hari dan Liga 2 di waktu sore.

Nantinya, hasil dari kegiatan yang diikuti semua pemilik atau perwakilan manajemen tim itu kan diberikan kepada PSSI. PSSI nantinya membahas dalam rapat Komite Eksekutif (Exco).

"PSSI yang akan menentukan seperti apa kepastiannya. Misalnya hasil pertemuan kami dengan klub sebagian besar tim minta liga berhenti maka itu menjadi usulan dan rekomendasi kepada PSSI," tutur Akhmad Hadian.

Kabar keberlangsungan kembali Liga 1 dan 2 Indonesia, yang sudah dihentikan sejak Maret 2020, belum menemui titik terang sampai berita ini diturunkan.

Sebabnya, pihak Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) belum memberikan izin keramaian lantaran pandemi COVID-19 yang belum juga terkendali.

Padahal, PSSI dan LIB sempat mengutarakan keinginan Liga 1 dan 2 dapat diputar pada Februari nanti.

Masa depan liga yang 'abu-abu' membuat beberapa klub seperti Persipura, Madura United dan PSMS membubarkan skuatnya.

Kondisi itu disesalkan oleh LIB. Namun, mereka memaklumi hal tersebut.

"Kami memahami karena situasinya memang sulit. Semoga ada kejelasan soal liga sehingga tim-tim itu bisa kembali merekrut pemain. Yang pasti, dalam pertemuan tanggal 22 Januari 2021, semua klub peserta diundang termasuk yang skuatnya sudah bubar," pungkas Akhmad Hadian.