JAKARTA - PT Liga Indonesia Baru (LIB) selaku operator kompetisi Liga 1 resmi menegaskan bahwa laga penutup musim 2021/2022 antara Bali United vs Persik Kediri pada Kamis, 31 Maret akan digelar tanpa penonton.
Direktur Utama PT LIB, Akhmad Hadian Lukita menyampaikan, pertandingan akan digelar tanpa penonton karena tidak mendapat izin keramaian dari Polda Bali. Sementara opsi sebelumnya, yang meminta masukan suara dari klub lain justru tak berlaku.
“Pertandingan Bali United vs Persik Kediri sudah pasti tanpa penonton, untuk yang rekomendasi izin dari klub (peserta liga lainnya) tidak kami gunakan. Tadi malam kami cabut karena ini terkait izin kepolisian," kata Lukita dalam keterangan tertulis yang diterima VOI, Selasa.
Sebelum pihak kepolisian menerbitkan keputusan, PT LIB sempat memutuskan untuk mengambil suara dari klub-klub peserta Liga 1 lainnya. Hal itu menyangkut setuju atau tidaknya laga Bali vs Persik digelar dengan penonton di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar.
Namun, dari hasil suara yang terkumpul, mayoritas klub menyatakan tidak setuju. Karena hal itu dinilai tak adil dan akan melewati kesepakatan regulasi di awal.
Saran pengumpulan suara, itu dilakukan PT LIB karena sebelumnya Gubernur Bali, I Wayan Koster bersurat pada mereka. Dia menyatakan keinginan agar laga Bali vs Persik dihadiri penonton, sebab selain jadi laga pamungkas momen itu juga jadi perayaan kemenangan Bali United yang sukses jadi kampiun musim ini.
BACA JUGA:
Berhubung pihak kepolisian tak menerbitkan izin, maka keputusan final adalah laga tetap berlangsung tanpa penonton. Tapi selain itu, keputusan soal lokasi pertandingan Bali United vs Persik yang awalnya akan digelar di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar juga belum bisa dipastikan karena pertimbangan keamanan.
“Jadi karena ini menyangkut unsur Kamtibmas yang jadi perhatian keamanan setempat, yakni Polda Bali, jadi nanti akan membuat analisis dan kajian. Mana nanti lokasi yang anggaplah paling tepat," kata Lukita menambahkan.
Soal lokasi perhelatan laga yang belum pasti, PT LIB sejauh ini masih terus menunggu keputusan. Mereka berharap agar lokasi bisa ditentukan secepat yang bisa dilakukan karena operator juga harus menyiapkan acara penutupan sekaligus perayaan yang melibatkan pihak undangan.
"Kami masih menunggu dari mereka. Seharusnya bisa lebih cepat ya, karena juga terkait persiapan penutupan serta undangan dan lain sebagainya. Saat ini kami terus rapat secara terus menerus," jelasnya.