Bagikan:

JAKARTA - Gubernur Bali, I Wayan Koster sempat menyatakan keinginan untuk menggelar perayaan juara bagi Bali United dengan kehadiran penonton. Namun, hal tersebut mendapat tanggapan lain dari PT Liga Indonesia Baru (LIB) selaku operator kompetisi Liga 1.

Direktur Operasional PT LIB, Sudjarno menyebut I Wayan Koster telah mengirim surat kepada pihaknya untuk menyampaikan keinginan membuat perayaan bagi Bali United. Tapi, menurut Sudjarno, hal itu masih ditimbang dan ditelaah situasinya terlebih dahulu.

Pasalnya, dengan keadaan pandemi seperti saat ini semua kegiatan harus tetap berjalan sesuai regulasi dan protokol kesehatan.

“Yang jelas LIB tidak ada keputusan seperti itu (membuat perayaan). Memang gubernur (Bali) menyurat ke LIB, ini kami pelajari, kami telaah, kemudian kami komunikasikan, diskusikan sesuai regulasi atau tidak. Kalau LIB tetap mengacu pada regulasi,” ujar Sudjarno dalam keterangan tertulis yang diterima VOI pada Senin, 28 Maret.

“Kalau kami telaah ya pasti dari regulasinya dulu, makanya masih dalam proses pembahasan terkait dengan permohonan dari pemerintah provinsi ini,” katanya melanjutkan.

Bali United menjadi juara Liga 1 2021/2022 ketika musim masih menyisakan dua pertandingan. Kepastian itu diamankan Bali United menyusul hasil imbang yang diraih Persib Bandung kontra Persik Kediri.

Momen juara Bali United ini juga dianggap sangat tepat, mengingat seri keempat dan kelima Liga 1 2021/2022 digelar di Pulau Dewata yang juga jadi markas Serdadu Tridatu.

Dengan momen ini, I Wayan Koster berharap kemenangan Bali United di markas sendiri juga bisa dirasakan oleh para pendukung secara langsung. Maka dari itu, Koster ingin pesta perayaan itu bisa berlangsung di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar dengan dihadiri penonton dan gratis.

Soal keinginan Wayan Koster, Sudjarno juga mengakui bakalan sulit menghadirkan penonton dalam perayaan juara Bali United. Sebab, kompetisi Liga 1 juga hanya tinggal menyisakan satu pekan lagi.

Sementara dari segi persiapan, sudah tidak memungkinkan jika harus mengundang penonton. Hal itu karena butuh persiapan yang lebih mengingat kompetisi masih digelar di tengah pandemi COVID-19.

"Yang jelas itu (perayaan) bukan keputusan LIB, karena kami tidak mengambil keputusan seperti itu," terang Sudjarno.

"Yang jelas kami masih dalam konsep tanpa penonton. Apalagi kalau misal sampai gratis itu satu hal yang tidak mungkinlah jatuhnya. Kita tidak ada konsep ada penonton karena itu bicara regulasi dan komitmen," pungkasnya.

Terlepas dari tanggapan LIB soal keinginan Wayan Koster, Bali United yang sudah dipastikan menjadi kampiun musim ini masih harus menjalani laga terakhir. Laga pekan ke-33 ini akan mempertemukan mereka dengan Persik Kediri pada Kamis, 31 Maret dengan venue yang masih belum diumumkan.