Garang di Ring, Petinju Oleksandr Usyk Menangis saat Kenang Sang Ayah
Petinju asal Ukraina, Oleksandr Usyk. (Foto: Instagram/@usykaa)

Bagikan:

JAKARTA – Petinju Ukraina dan juara dunia kelas berat Oleksandr Usyk rupanya sensitif ketika mengenang ayahandanya. Ia bahkan sampai menitikan air mata ketika mengingat kembali kisah memilukan yang pernah dijalani ayahnya.

Itu terjadi ketika ia berbincang dengan mantan bintang sepak bola Manchester United Gary Neville baru-baru ini untuk episode terbaru dari The Overlap. Di perbincangan itu Usyk harus berjuang untuk menahan emosinya saat ia berbicara ihwal kematian ayahnya.

"Saya sering memikirkannya dan sangat merindukannya. Dia sudah sakit ketika saya pergi ke Olimpiade di London," ujar Usyk sebagaimana dilansir dari The Sun.

"Saya sedang mempersiapkan final, dia tidak menelepon saya sebelum final atau apa pun dan kami tidak berbicara selama beberapa hari."

"Ketika saya menang dan kembali ke kamar hotel saya, dia menelepon saya. Kami berbicara di telepon selama sekitar satu jam. Kami tidak pernah menghabiskan satu jam di telepon bersama sebelumnya. Seolah-olah dia mengucapkan selamat tinggal padaku," lanjutnya.

Petinju berusia 36 tahun itu kemudian menceritakan bagaimana ia melewatkan penyakit serius radang paru-paru pada masa kecilnya. Sakit tersebut bahkan sempat mengancam nyawanya.

Ia menderita penyakit itu selama setahun lamanya dan harus beberapa kali menjalani perawatan di rumah sakit. Setelah sembuh Usyk pun mulai menekuni olahraga secara rutin, baik push-up dan lari.

Selain itu, dia juga mulai rutin bermain sepak bola sebagai satu-satunya olahraga yang ada di desanya saat itu serta berenang dan menunggang kuda. Ia kemudian bermain sepak bola untuk tim profesional.

"Saya bermain dengan mereka sampai ayah saya meninggal. Tuhan mengistirahatkan jiwanya. Dialah yang selalu memotivasi dan memaksa saya untuk berlatih dan belajar," ujar Usyk.

"Semua yang saya miliki sekarang datang dari dia. Dia memberikan begitu banyak pada saya. Mengajari saya tentang prioritas dalam hidup, yaitu keluarga, olahraga, dan pendidikan," imbuh dia.

Miliki seorang ayah dengan latar belakang militer membuat Usyk pun sempat diajari cara bertarung dengan pisau. Namun, pelajaran ini membuat ibunda Usyk sempat marah besar pada suaminya karena takutnya menjadi penjahat.

Usyk saat ini memegang gelar juara dunia kelas berat WBA (Super), IBF, dan WBO setelah mengalahkan Anthony Joshua untuk kedua kalinya pada bulan Agustus.

Ia kini semakin dekat dengan sebuah pertarungan unifikasi besar melawan Tyson Fury yang merupakan juara WBC. Negosiasi untuk pertarungan tersebut saat ini pun masih berlangsung.